Seorang ahli hikmah ditanya, “Siapakah orang yang terburuk kondisinya?” Ia menjawab, “Orang yang kuat syahwatnya, tinggi angan-angannya, singkat usianya, dan sempit pandangannya.”
Dengan apa seseorang membalas kejahatan musuhnya? “Dengan memperbaiki dirinya.”
Apakah itu dermawan?
“Terhadap hartamu, engkau berikan kepada yang membutuhkan. Terhadap harta orang lain, engkau wara’ (menjaga diri).”
Bagaimana cara mengetahui ternan yang ikhlas? Jangan kamu beri, tapi mintalah kepadanya. Jika ia memberi, itulah teman yang tulus. Jika ia tidak memberi, maka Allah Yang Maha Penolong.”
Seorang ahli hikmah ditanya, ”Apa yang engkau inginkan?” Ia menjawab, “Kesehatan sehari saja.” Bukankah kesehatan itu diharapkan setiap hari? Ia menjawab,”Kesehatan sehari yang jika tidak dosa di dalamnya.”
Tawakal di Mata Mereka
Tawakal adalah percaya kepada Allah. Kemurnian tawakal adalah Anda percaya kepada Allah dan apa yang di sisi-Nya bahwa ia lebih agung dan lebih kekal dari apa yang di sisinya di dunia-Ibnu Abbas.
Termasuk tawakal apabila Allah kepercayaannya- Hasan bin Ali.
Tawakal adalah menyerahkan seluruhnya kepada Allah dan percaya penuh kepada-Nya-Imam Ahmad.
Menyerahkan urusan kepada Allah karena percaya dengan kebaikan pengaturan Allah-Ibnu Jauzi
Tawakal adalah keluar dari mengandalkan kekuatan dan daya dan tenang dengan pemilik dari segala pemilik-Abdul Qadir al¬Jailani.
Tawakal adalah cukup melakukan faktor penyebab batin dari penyebab lahir dengan merasa tenang dengan Pencipta penyebab bukan kepada sebab-Al-Ghazali.
diambil dari majalah Al Mujtama’
support by:
umroh-haji.net