Al-Bayyinah

Al-Bayyinah

(Bukti yang Nyata)

Makkiyah, 8 ayat Turun sesudah Surat At-Talaq

Imam Ahmad mengatakan. telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Zaid, dari Ammar ibnu Abu Ammar yang mengatakan bahwa aku pernah mendengar Abu Habbah Al-Badri alias Malik ibnu Amr ibnu Sabit Al-Ansari mengatakan bahwa ketika diturunkan firman-Nya: Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan meninggalkan (agamanya). (Al-Bayyinah: 1), sampai akhir surat. Maka Jibril berkata, “Hai Rasulullah, sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan kepadamu agar kamu membacakan surat ini kepada Ubay.” Maka Nabi Saw. bersabda: Sesungguhnya Jibril telah memerintahkan kepadaku untuk membacakan surat ini kepadamu. Ubay bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku disebut dalam surat itu.” Rasulullah Saw. menjawab, “Ya.” Maka Ubay menangis.

Hadis Lain.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Ja’far, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, bahwa ia pernah mendengar Qatadah menceritakan hadis berikut dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda kepada Ubay ibnu Ka’b: Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadaku untuk membacakan kepadamu firman Allah Swt., “Orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak akan.” (Al-Bayyinah: 1), sampai akhir surat. Ubay bertanya, “Apakah Allah menyebut namaku kepada engkau?” Nabi Saw. menjawab, “Ya.” Maka menangislah Ubay.

Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Turmuzi, dan Imam Nasai meriwayatkannya melalui Syu’bah dengan sanad yang sama.

Hadis lain.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Mu’ammal, telah menceritakan kepada kami Sufyan, telah menceritakan kepada kami Sufyan, telah menceritakan kepada kami Aslam Al-Minqari, dari Abdullah ibnu Abdur Rahman ibnu Abza, dari ayahnya, dari Ubay ibnu Ka’b yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda kepadaku: Sesungguhnya aku telah diperintahkan untuk membacakan kepadamu surat anu dan surat anu. Aku (Ubay) bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah namaku disebutkan di situ?” Rasulullah Saw. menjawab, “Ya.” Abdur Rahman ibnu Abza bertanya kepada Ubay ibnu Ka’b, “Hai Abul Munzir, tentunya engkau gembira dengan berita itu?” Ubay ibnu Ka’b menjawab, bahwa mengapa ia tidak bergembira, sedangkan Allah Swt. telah berfirman: Katakanlah, “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (Yunus: 58) Mu’ammal bertanya kepada Sufyan, “Apakah qiraat hanya terdapat di dalam hadis?” Sufyan menjawab, “Ya.”

Imam Ahmad meriwayatkannya secara. munfarid melalui jalur ini.

Jalur lain.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja’far dan Hajjaj, keduanya mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Asim ibnu Bahdalah, dari Zur ibnu Hubaisy, dari Ubay ibnu Ka’b, bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah bersabda kepadanya: Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadaku untuk membacakan Al-Qur’an kepadamu. Ubay ibnu Ka’b melanjutkan, bahwa lalu Rasulullah Saw. membacakan firman Allah Swt.: Tiadalah orang-orang kafir dari Ahli Kitab. (Al-Bayyinah: 1) Ubay ibnu Ka’b mengatakan bahwa lalu beliau Saw. membacakannya sampai selesai, dan qiraat itu dilanjutkan dengan hadis qudsi yang menyebutkan seperti berikut: Seandainya anak Adam meminta harta sepenuh lembah, lalu Aku memberinya, tentulah ia minta lembah yang kedua. Dan seandainya dia meminta lembah yang kedua dan Aku memberinya, niscaya ia meminta lembah yang ketiga. Dan tiada yang dapat memenuhi perut anak Adam selain tanah. Dan Allah menerima tobat orang yang bertobat kepada-Nya. Dan sesungguhnya wanita yang beragama yang hanif menurut penilaian Allah ialah wanita yang bukan musyrik, dan bukan Yahudi serta bukan pula Nasrani. Dan barang siapay ang melakukan suatu kebaikan, maka Dia tidak akan mengingkari (kebaikanya)

Imam Turmuzi meriwayatkannya melalui hadis Abu Daud At-Tayalisi, dari Syu’bah dengan sanad yang sama dan ia mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih.

Jalur lain.

Al-Hafiz Abul Qasim At-Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Khulaid Al-Halabi, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Isa At-Tabba’, telah menceritakan kepada kami Mu’az ibnu Muhammad ibnu Mu’az ibnu Ubay ibnu Ka’b, dari ayahnya, dari kakeknya yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda kepadanya: Hai Abul Munzir, sesungguhnya aku diperintahkan untuk membacakan Al-Qur’an kepadamu. Ubay ibnu Ka’b berkata, “Hanya kepada Allahlah aku beriman dan di tanganmulah aku masuk Islam dan dari engkaulah aku belajar.” Ubay ibnu Ka’b melanjutkan, bahwa lalu Nabi Saw. mengulangi sabdanya, dan Ubay bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah namaku disebut di situ?” Rasulullah Saw. menjawab: Benar, namamu dan nama nasabmu disebutkan di Mala’ul A’la. Ubay berkata, “Kalau begitu, bacakanlah wahai Rasulullah.”

Hadis ini bila ditinjau dari segi jalurnya berpredikat garib. Dan yang telah terbukti kesahihannya adalah seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa sesungguhnya Nabi Saw. membacakan surat ini kepada Ubay hanyalah untuk mengukuhkan terhadapnya dan menambah keimanannya, seperti yang disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Nasai melalui jalur Anas, dari Ubay. Juga Imam Ahmad dan Abu Daud telah meriwayatkannya melalui hadis Sulaiman ibnu Sard, dari Ubay. Imam Ahmad telah meriwayatkannya pula dari Affan, dari Hammad, dari Humaid, dari Anas, dari Ubadah ibnus Samit, dari Ubay.

Imam Ahmad, Imam Muslim, Imam Abu Daud, dan Imam Nasai telah meriwayatkan dari Ismail ibnu Abu Khalid, dari Abdullah ibnu Isa, dari Abdur Rahman ibnu Abu Laila, dari Ubay ibnu Ka’b. Disebutkan bahwa Ubay pernah memprotes seseorang (yakni Abdullah ibnu Mas’ud) karena ia mendengarnya membaca sesuatu dari Al-Qur’an tidak sesuai dengan apa yang ia terima dari Rasulullah Saw. Lalu Ubay melaporkannya kepada Nabi Saw., maka Nabi Saw. memerintahkan kepada masing-masing dari keduanya untuk membacakan Al-Qur’an sesuai dengan qiraat masing-masing. Tetapi Rasulullah Saw. terhadap masing-masing dari keduanya hanya bersabda: Engkau benar.

Ubay melanjutkan, bahwa lalu dirinya dicekam oleh rasa ragu yang belum pernah dirasakannya, sekalipun di masa ketika ia masih Jahiliah. Maka Rasulullah Saw. menepuk dadanya, dan Ubay menceritakan bahwa setelah itu tubuhnya bersimbah keringat karena ketakutan seakan-akan ia melihat kepada Allah. Lalu Rasulullah Saw. memberitahukan kepadanya bahwa Jibril telah datang kepadanya dan berkata, “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadamu untuk membacakan Al-Qur’an kepada umatmu dengan satu dialek.”

Maka aku berkata, “Aku memohon maaf dan ampunan dari Allah.” Jibril berkata kepadaku, “Dua huruf (dialek),” dan ia terus berbicara kepadaku hingga ia mengatakan, “Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadamu untuk membacakan Al-Qur’an kepada umatmu dengan tujuh dialek.”

Kami telah mengetengahkan hadis ini berikut semua jalur dan lafaznya dalam permulaan kitab tafsir ini. yang antara lain disebutkan padanya firman Allah Swt.: (yaitu) seorang rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al-Qur’an), di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus. (Al-Bayyinah: 2-3)

Rasulullah Saw. membacakannya kepada Ubay dengan bacaan penyampaian, pengukuhan, dan peringatan; bukan bacaan mengajari dan bukan pula mengingatkan; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

Hal ini sama kasusnya dengan apa yang dialami oleh Umar ibnul Khattab ketika hari Perjanjian Hudaibiyah, yang saat itu ia mengajukan berbagai pertanyaan kepada Rasulullah Saw. Antara lain Umar bertanya, “Bukankah engkau telah memberitahukan kepada kami bahwa kami akan datang ke Baitullah dan melakukan tawaf padanya?” Rasulullah Saw. menjawab: Benar, tetapi apakah aku memberitahukan kepadamu bahwa engkau akan datang ke Baitullah tahun ini? Umar menjawab, “Tidak.”‘ Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya engkau akan mendatanginya dan melakukan tawaf padanya.

Ketika mereka kembali dari Hudaibiyah, Allah Swt. menurunkan kepada Rasul-Nya surat Al-Fat-h, lain beliau Saw. memanggil Umar ibnul Khattab dan membacakan kepadanya surat Al-Fath yang antara lain adalah firman-Nya: Sesungguhya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman. (Al-Fat-h: 27), hingga akhir ayat.

Al-Hafiz Abu Na’im telah mengatakan di dalam kitabnya Asma’us Sahabah melalui jalur Muhammad ibnu Ismail Al-Ja’fari Al-Madani, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Salamah ibnu Aslam, dari Ibnu Syihab, dari Ismail ibnu Abu Hakim Al-Muzani, telah menceritakan kepadaku Fudail, bahwa iapernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya Allah benar-benar mendengar bacaan Lam Yakunil Lazina Kafaru (surat Al-Bayyinah), Lalu Allah berfirman, “Bergembiralah, hai hamba-Ku. Demi Keagungan-Ku, Aku benar-benar akan memberikan tempat bagimu di surga sampai kamu merasa puas.”

Hadis ini garib sekali.

Al-Hafiz Abu Musa Al-Madini dan Ibnul Asir telah meriwayatkannya melalui jalur Az-Zuhri, dari Ismail ibnu Abu Kalsum, dari Matar Al-Muzani atau Al-Madani, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Sesungguhnya Allah mendengar bacaan Lam Yakunil Lazina Kafaru (surat Al-Bayyinah), lain Dia berfirman, “Bergembiralah, hai hamba-Ku. Maka demi Keagungan-Ku, Aku tidak akan melupakanmu dalam menghadapi keadaan-keadaan di dunia dan akhirat, dan benar-benar Aku akan memberi tempat bagimu di dalam surga hingga kamu puas.

Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Amaliyah
Logo