Nabi Harun

Harun adalah sepupu Nabi Musa as. Orangtua mereka kakak beradik. Harun diangkat menjadi nabi untuk mendampingi Nabi Musa. Ketika itu tantangan yang dihadapi mereka sangatlah berat
Saat Nabi Musa kembali dari pelarian, Harun adalah orang pertama yang dikunjunginya. Ketika itu Nabi Musa masih buron. Tentara Firtaun terus memburunya.
Tugas yang diemban Harun sangat berat, bersama Nabi Musa ia harus membebaskan Bani lsrail dari penindasan. Yang harus dilawan adalah Fir’aun. Seorang penguasa Mesir yang sangat kejam.
Pengangkatan Harun menjadi nabi sesungguhnya atas permintaan Nabi Musa. Ketika itu Nabi Musa memohon agar diberi seorang pendamping. Pendamping yang akan menjadi teman seperjuangannya. Pilihannya jatuh kepada Harun, sepupunya.

Harun adalah orang yang tepat. Selain karena masih saudara, Harun juga memiliki suatu kelebihan. Harun sangat fasih berbicara. Kata-katanya sangat runtut dan jelas. Kemampuannya dalam berdebat bisa diandalkan. Kelebihan ini sangat dibutuhkan dalam berdakwah.
Musa dan Harun adalah dwitunggal. Musa dan Harun sangat kompak, masing-masing punya kelebihan. Keduanya saling melengkapi, Musa seorang yang tegas dan pemberani. Jiwa kepemimpinannya sangat kuat Tapi, Musa kurang fasih dalam berbicara.
Saat masih kanak-kanak, Musa mengalami kecelakaan. Musa pernah memasukkan bara api ke dalam mulutnya dan akibatnya sangat fatal, Musa tak bisa berbicara dengan jelas.
Di pihak lain, Harun kurang berbakat dalam memimpin. Sikapnya kurang tegas. Tapi, ia sangat mahir berbicara. Harun bisa menjelaskan masalah yang pelik bisa jadi mudah. Persoalan yang susah bisa jadi gampang. Dengan mudah, orang akan memahami penjelasannya.
Harun juga pintar berdiplomasi. Kiranya kedudukan Harun itu sangat tepat sebagai juru bicara. la bisa meyakinkan orang dengan kata-kata. Dan berkat kefasihannya itu dakwah bisa berjalan lancar.
Dalam berbagai kesempatan, Harun selalu menjadi wakil Nabi Musa, manakala Nabi Musa bepergian, Harunlah yang ditunjuk menjacii penggantinya.

Tugas-tugas kepemimpinan diembankan kepacia Harun.

Empat Puluh Hari Memimpin Bani Israil
Saat berada di Mesir, Nabi Musa pernah berjanji. Janji itu ia kemukakan kepada Bani lsrail. lsinya ia akan memberi mereka sebuah kitab. Kitab inilah yang akan menjadi pedoman dan tuntunan hidup.
Maka, suatu hari Nabi Musa berdoa. la memohon agar Allah memberikan sebuah kitab suci. Doa dikabulkan. Untuk itu, Nabi Musa harus menjalankan saum selama tiga puluh hari pada bulan Dzulga’dah. Setelah saum, Nabi Musa ciiperintahkan pergi ke Bukit Sinai. Di sana ia harus bermunajat kepada Allah.

Saum tiga puluh hari sudah dijalani. Tapi, kemudian Musa diharuskan menggenapkan saumnya menjadi empat puluh hari. Sesudah itu barulah Nabi Musa berangkat ke Bukit Sinai. Musa akan menghadap ke hadirat Allah.
Nabi Musa mengajak tujuh puluh orang pengikutnya. Mereka adalah orang-orang pilihan. Mereka diajak untuk menyertainya ke Bukit Sinai. Sebelum berangkat, Nabi Musa berpesan kepada Harun. Selama kepergiannya, Harun menjadi pemimpin Bani lsrail. Tugas utama Harun ialah membimbing mereka selama Nabi Musa tiada. Jangan sampai mereka terjerumus kembali ke dalam kesesatan.
Akhirnya, Nabi Musa tiba di Bukit Sinai. la mediahului tujuh puluh orang pengikutnya.
“Musa, kenapa kau mendahului para pengikutmu?” tanya Allah.
“Mereka segera menyusul, ya Allah.
Sengaja hamba datang lebih awal. Hamba ingin segera menggapai keridhaan Engkau.”
Dalam munajat itu, Nabi Musa mengajukan satu permohonan. la ingin melihat Allah.
“Ya Allah, perlihatkanlah wujud Engkau. Hamba ingin sekali melihat Engkau.”

Amaliyah
Logo