Kisah Nabi: Kesembuhan Penyakit Nabi Ayyub

Kisah Nabi: Kesembuhan Penyakit Nabi Ayyub

Kisah Nabi: Kesembuhan Penyakit Nabi Ayyub

nabi

Kisah Nabi: Kesembuhan Penyakit Nabi Ayyub

Kesembuhan Penyakit Nabi Ayyub

Setelah ditinggalkan oleh isterinya yang diusir, maka Nabi Ayyub tinggal seorang diri di rumah, tiada sanak saudara, tiada anak dan tiada isteri. Ia bermunajat kepada Allah dengan sepenuh hati memohon rahmat dan kasih sayang-Nya. Ia berdoa: “Wahai Tuhanku, aku telah diganggu oleh syaitan dengan kepayahan dan kesusahan serta seksaan dan Engkaulah wahai Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.”

Dan ingat pula kisah Ayyub ketika ia berdo’a kepada Tuhannya: “Ya Tuhanku! aku telah dirundung malang, sedangkan Engkau Maha Penyayang dari semua penyayang”(Qur’an surat Al An Biyaa’ ayat:83)

Kemudian Allah mengabulkan Do’a nabi Ayyub tersebut seperti dalam ayat selanjutnya,

Maka Kami perkenankan doa’anya, Kami lenyapkan kemalangan yang menimpa dirinya, dan kami karuniai keluarga seimbang dengan yang hilang. Bahkan ada pula tambahannya seiringan dengan mereka. Semuanya, adalah rahmat dari Kami, dan sebagai peringatan untuk menjadi teladan bagi hamba-hamba Tuhan lainnya.  (Qur’an surat Al An Biyaa’ ayat:84)

Arti dari kata “Bahkan ada pula tambahannya seiringan dengan mereka,”maksudnya, Nabi Ayyub sembuh dari penyakitnya, dikaruniai anak, anaknya bernanak pula. Kini selain ia mempunyai anak, juga mempunyai cucu. Ekonominyapun membaik pula.

Arti dari kata “Semuanya, adalah rahmat dari Kami, dan sebagai peringatan untuk menjadi teladan bagi hamba-hamba Tuhan lainnya,”maksudnya, supaya orang-orang yang ditimpa musibah seperti nabi Ayyub jangan lekas-lekas berputus asa dari rahmat Tuhan. Mengingat penyakit yang diidap nabi Ayyub telah berlarut-larut selama 18 tahun dalam usia yang telah telah lanjut pula, seolah-olah menunggu sembuhnya sia-sia belaka bagai “menanti tanduk kerbau goyah”. Namun dia tidak berputus asa, dan berdo’a kepada Allah. Allah memperkenankan do’anya.

Allah menerima doa Nabi Ayyub yang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman serta berhasil memenangkan perjuangannya melawan hasutan dan bujukan Iblis. 

Kemudian dalam Qur’an surat Shaad Allah memberi petunjuk tentang pengobatan untuk penyakit Nabi Ayyub, yakni dengan menghantamkan kakinya ke tanah dan meminum air yang keluar darinya..

Tuhan memerintahkan kepadanya: “Entakkanlah kakimu ke tanah, nanti akan keluar air yang sejuk untuk mandi dan minummu.”(Qur’an surat Shaad ayat 42)

Dengan izin Allah setelah dilaksanakan petunjuk Illahi itu, sembuhlah segera Nabi Ayyub dari penyakitnya, semua luka-luka kulitnya menjadi kering dan segala rasa pedih hilang, seolah-olah tidak pernah terasa olehnya. Ia bahkan kembali menampakkan lebih sihat dan lebih kuat daripada sebelum ia menderita. Setelah Nabi Ayyub sembuh dari penyakitnya, maka ia dapat berkumpul kembali dengan keluarganya yang telah berkembang biak menjadi dua kali lipat dari jumlah sebelumnya, yang diterangkan dalam Qur’an surat Al An Biyaa’ ayat:84 dan Qur’an surat Shaad ayat 43 di bawah ini,

Selanjutnya, Kami kembalikan keluarganya kepadanya dengan tambahan sebanyak itu pula sebagai karunia dari kami dan peringatn bagi orang yang mempunyai pikiran. (Qur’an surat Shaad ayat 43)

Dalam pada itu isterinya yang telah diusir dan meninggalkan dia seorang diri di tempat tinggalnya yang terasing, jauh dari jiran, jauh dari keramaian kota, merasa tidak sampai hati lebih lama berada jauh dari suaminya, namun ia hampir tidak mengenalnya kembali, karena bukanlah Ayyub yang ditinggalkan sakit itu yang berada didepannya, tetapi Ayyub yang muda belia, segar bugar, sihat afiat seakan-akan tidak pernah sakit dan menderita. Ia segera memeluk suaminya seraya bersyukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan kurnia-Nya mengembalikan kesihatan suaminya bahkan lebih baik daripada keadaan asalnya.

Membayar Nadzar

Nabi Ayyub telah bersumpah sewaktu ia mengusir isterinya akan mencambuknya seratus kali bila ia sudah sembuh. Ia merasa wajib melaksanakan sumpahnya itu, namun merasa kasihan kepada isterinya yang sudah menunjukkan kesetiaannya dan menyekutuinya di dalam segala duka dan deritanya. Ia bingung, hatinya terumbang-ambingkan oleh dua perasaan, ia merasa berwajiban melaksanakan sumpahnya, tetapi isterinya yang setia dan bakti itu tidak patut, kata hatinya, menjalani hukuman yang seberat itu.

Begitu ia sembuh dari penyakitnya, maka yang perlu dilakukannya pertama kali adalah membayar janji pada istrinya ketika masih sakit. Ia hendak memukulnya Istrinya seratus kali. Namun belum sampai terlaksana, ia mendapat pelajaran dari Allah. Teguran itu sudah diterangkan dalam Al Qur’an surat Shod ayat 44 :

Ambillah sekerat kayu dengan tanganmu sendiri, lalu pukullah istrimu satu kali, maka Engkau tiada melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami mendapat Ayyub itu orang yang sabar. Dia sebaik-baik hamba yang banyak bertobat kepada Allah (Shod : 44)

Kemudian nabi Ayyub mengambil seratus batang rumput dan diikatkan menjadi satu. Lalu ia pukulkan ke istrinya hanya sekali saja. Kemudian istrinya menjelaskan sebab-sebab ia tidak mau melayani dan menunggui suaminya ketika sakit. Semua itu adalah ulah dari syetan yang telah menggodanya.

Kenabian Ayyub

Kenabian Ayyub ini telah diterangkan dalam Al Qur’an surat An Nisa’ ayat 163 :

Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagai-mana Kami telah memberikan Wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi kemudian. Dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’kub dan anak cucunya, Isa, Ayyub. (An Nisa’: 163)

Ayat itu tujuannya untuk memberikan nabi Muhammad bahwa sebelum pengangkatannya menjadi Nabi, Allah telah mengangkat beberapa orang nabi. Akhirnya Allah memberi jalan keluar baginya dengan firman-Nya: “Hai Ayyub, ambillah dengan tanganmu seikat rumput dan cambuklah isterimu dengan rumput itu seratus kali sesuai dengan sesuai dengan sumpahmu, sehingga dengan demikian tertebuslah sumpahmu.”

Nabi Ayyub dipilih oleh Allah sebagai nabi dan teladan yang baik bagi hamba-hamba_Nya dalam hal kesabaran dan keteguhan iman sehingga kini nama Ayyub disebut orang sebagai simbul kesabaran. Orang menyatakan , si Fulan memiliki kesabaran Ayyub dan sebagainya. Dan Allah telah membalas kesabaran dan keteguhan iman Ayyub bukan saja dengan memulihkan kembali kesihatan badannya dan kekuatan fisikalnya kepada keadaan seperti masa mudanya, bahkan dikembalikan pula kebesaran duniawinya dan kekayaan harta-bendanya dengan berlipat gandanya. Juga kepadanya dikurniakan lagi putera-putera sebanyak yang telah hilang dan mati dalam musibah yang ia telah alami. Demikianlah rahmat Tuhan dan kurnia-Nya kepada Nabi Ayyub yang telah berhasil melalui masa ujian yang berat dengan penuh sabar, tawakkal dan beriman kepada Allah.

Amaliyah
Logo