Kisah Nabi Idris dan Malaikat Izrail (Pencabut Nyawa)

Kisah Nabi Idris dan Malaikat Izrail (Pencabut Nyawa)

Kisah Nabi Idris dan Malaikat Izrail (Pencabut Nyawa)

nabi

Kisah Nabi Idris dan Malaikat Izrail (Pencabut Nyawa)

Keshalehan nabi Idris as mengundang kekaguman para malaikat. Suatu ketika dengan menyamar sebagai manusia, datanglah malaikat Izrail berkunjung ke rumah nabi Idris as. Setelah menyampaikan salam, malaikat Izrail dipersilahkan masuk. Awalnya nabi Idris as tidak menyadari bila tamunya merupakan malaikat. Namun setelah beberapa hari menolak untuk makan dan tidur, nabi Idris as akhirnya dengan hati-hati menanyakan keanehan tersebut kepada tamunya. Alangkah terkejutnya nabi Idris as setelah mengetahui tamunya merupakan malaikat Izrail.

 “Saya adalah Izrail, malaikat pencabut nyawa,” kata sang tamu. Nabi Idris as sangat kaget.

 “Jadi, engkau datang untuk mencabut nyawa saya?” tanya nabi Idris as.

Malaikat Izrail kemudian menjelaskan kehadirannya karena ingin lebih mengenal nabi Idris as lebih dekat. Mengetahui hal ini nabi Idris as kemudian memanfaatkan kehadiran malaikat Izrail dengan mengajukan dua permintaan. Permintaan pertama adalah bagaimana rasanya mati? Permintaan kedua adalah keinginan untuk melihat surga dan neraka. Dengan ijin Allah, malaikat Izrail memenuhi dua permintaan tersebut.

Rasa Sakit Kematian Permintaan

Permintaan pertama nabi Idris as adalah ingin mengetahui bagaimana rasanya nyawa dicabut?

 “Sebenarnya saya ingin merasakan bagaimana rasanya jika nyawa seseorang sedang di cabut,” ujar nabi Idris.

Permintaan yang aneh, sebab umumnya manusia sangat takut dengan kematian. Malaikat Izrail kemudian mencabut nyawa nabi Idris as. Setelah bangun dari kematian nabi Idris as kemudian ditanya bagaimana rasanya sakaratul maut?

 “Sesungguhnya ibarat terkelupasnya kulit dalam keadaan hidup-hidup, maka rasa sakit menghadapi maut itu lebih dari 1000 kali sakitnya.” ujar nabi Idris as.

Kisah Nabi Idris dan Malaikat Izrail (Pencabut Nyawa)

Malaikat Izrail lalu menjelaskan, ia mencabut nyawa nabi Idris as dengan lemah lembut seperti yang biasa dilakukan ketika mencabut nyawa orang-orang beriman. Karena penasaran, kemudian nabi Idris as bertanya bagaimana rasa kematian orang tidak beriman. Malaikat Izrail menjelaskan, mereka akan dicabut nyawanya dengan rasa sakit yang luar biasa. Rasa sakit tersebut akan terus dirasakan hingga hari kiamat.

Melihat Surga Dan Neraka – Kisah Nabi Idris dan Malaikat Izrail (Pencabut Nyawa)

Permintaan kedua nabi Idris as adalah keinginannya untuk melihat surga dan neraka. Lagi-lagi malaikat Izrail menunjukan keheranannya.

 “Ya Nabi Allah, mengapa ingin melihat neraka? Bahkan para malaikat pun takut melihatnya,” sahut malaikat Izrail.

 “Terus terang, saya takut sekali kepada Azab Allah itu. Tapi mudah-mudahan, iman saya menjadi tebal setelah melihatnya,”ujar nabi Idris as.

Setibanya di neraka, nabi Idris as langsung pingsan tak sanggup melihat kekejaman di neraka. Malaikat penjaga neraka sangat menakutkan dan menyeret semua manusia yang durhaka kepada Allah ke dalam berbagai siksaan yang mengerikan. Api neraka berkobar dahsyat, suara gemuruhnya membuat gentar, pemandangan yang sangat menakutkan.

Dari neraka, kemudian nabi Idris as diantar ke surga. Malaikat Ridwan menyambutnya dengan suka cita. Penghuni surga akan senang bertemu dengan malaikat Ridwan, karena ia akan menyambutnya dengan sikap sopan dan lemah lembut. Melihat surga, nabi Idris as sangat terpesona, kagum dengan keindahannya. Berkali-kali diucapkannya, “Subhanallah, subhanallah, subhanallah….”.

Sungai-sungai surga airnya bening seperti kaca. Pohon-pohonnya batangnya terbuat dari emas dan perak. Pohon buah-buahan ada di setiap penjuru dan buahnya segar, ranum dan harum. Nabi Idris as juga melihat istana-istana pualam bagi penghuni surga. Ketika berkeliling, nabi Idris as didampingi bidadari-bidadari cantik dan anak-anak muda yang wajahnya amat tampan. Mereka semua bertingkah laku dan bertutur kata sopan.

Nabi Idris as sangat ingin meminum air surga, “Bolehkah saya meminumnya? Airnya kelihatan sejuk dan segar sekali.”. Malaikat Izrail pun menjawab, “Silahkan minum, inilah minuman untuk penghuni surga.”.

Maka para pelayan surga pun datang, mereka mengantarkan minuman air surga menggunakan gelas berupa piala yang terbuat dari emas dan perak. Nabi Idris as pun meminum air surga itu dengan penuh nikmat. “Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah….,”, nabi Idris as bersyukur berulang-ulang.

Setelah nabi idris puas melihat surga, akhirnya tiba juga waktu baginya untuk meninggalkan surga dan kembali lagi ke bumi. Namun ia tidak mau kembali lagi ke bumi. Hatinya sudah terpikat oleh keindahan dan kenikmatan surga milik Allah yang maha kuasa. Nabi idris as pun berkata ”Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti,”

Malaikat izroil pun menjawab ”Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah dihisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang beriman lainnya,”. Namun Allah merupakan Tuhan Yang Maha pengasih, terutama kepada Nabi-Nya. Allah pun mengkaruniakan sebuah tempat yang begitu mulia di langit sana, dan nabi idris merupakan satu-satunya nabi yang tinggal di surga tanpa mengalami kematian. Ketika dibawa ke tempat mulia itu, saat itu nabi idris baru berusia 82 tahun.

Kisah Menikam Mata Iblis – Kisah Nabi Idris dan Malaikat Izrail (Pencabut Nyawa)

Selama masa hidupnya, Nabi Idris as sangat takwa dan Shaleh, ini yang membuat iblis dan setan iri hati. Pada suatu hari ketika Nabi Idris as sedang duduk menjahit baju, tiba-tiba dan entah darimana datangnya, muncullah seorang laki-laki di depan pintu rumahnya sambil memegang sebutir telur di tangannya.

Iblis yang menyamar sebagai lelaki itu berkata,“Ya Nabiyullah, bisakah Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini?

Sekilas Nabi Idris as melihat lelaki itu dan dia sudah mengetahui bahwa orang yang berada di hadapannya itu adalah iblis laknatullah yang sedang menyamar.

Nabi Idris as berkata,“Kemarilah, mendekatlah kepadaku dan tanyalah yang engkau mau.”

Iblis menyangka dirinya pandai menyamar dan mendekat Nabi Idris as. Dia terlihat senang karena merasa penyamarannya tidak diketahui oleh Nabi Idris as.

Iblis berkata,“Bisakah Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini?”

“Jangankan memasukkan dunia ini ke dalam telur sebesar ini, bahkan ke dalam lubang jarumku ini pun Tuhanku berkuasa melakukannya,” jawab Nabi Idris as.

Lalu dengan secepat kilat Nabi Idris as menusuk mata iblis dengan jarumnya. Secepat kilat jarum itu mengenai matanya, dan iblis pun menjerit kesakitan. Dia terkejut dan tidak menyangka kalau Nabi Idris as akan mengetahui tipu dayanya. Karena mata iblis tertusuk jarum Nabi Idris, maka matanya telah menjadi buta. Tanpa membuang waktu, iblis pun lari tunggang langgang hingga hilang dari pandangan Nabi Idris as.

Amaliyah
Logo