Kisah Nabi Isa Saat Diutus Kepada Bani Isra’il

Kisah Nabi Isa Saat Diutus Kepada Bani Isra’il
nabi

Nabi Isa Diutus Kepada Bani Israil

Pada usia 30 tahun, Isa as di angkat oleh allah swt menjadi nabi untuk menyerukan agama yang benar kepada kaumnya, bani israil. Di dalam Al-qur’an allah swt telah berfirman :

“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya al-kitab, hikmah, taurat, dan injil. Dan sebagai nabi untuk bani israil yang berkata kepada mereka: “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda mukjizat dari tuhanmu, yaitu aku membuat untukmu dari tanah seperti bentuk burung, kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin allah swt, dan aku menyembuhkan orang orang yang buta sejak lahirny dan orang yang berpenyakit sopak, dan aku menghidupkan orang mati dengan izin allah swt, dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan dirumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdaapat suatu tanda kebenaran kerasulanku bagimu, jika kamu sungguh sungguh beriman” (Ali IMran: 48-49).

Jika Al-qur’an mengungkapkan serangkaian ajaran agama islam, maka begitu pulalah ajaran yang di bawa oleh nabi isa a.s. Nabi isa as sebenarnya mengajarkan pokok pokok ketuhanan yang sama dengan ajaran islam terkini. Akan tetapi, oleh sebagian orang dari golongan yahudi, ajarn ajaran tauhid itu telah di selewengkan. Yahuza yang diserupakan wajahnya dengan nabi isa as, Kemudian di salib hingga menemui ajalnya iu. Oleh mereka dikatakan sebagai anak tuhan yang menebus dosa umat manusia.

Nabi Isa Diutus Kepada Bani Israil

Padahal allah swt dengan tegas telah berfirman di dalam al-qur’an:

“ Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali”. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia. (Maryam: 30-35) ”

Islam di lain pihak, memandang nabi isa as sama seperti nabi nabi yang lain. Beliau adalah manusia biasa yang kemudian di angkat oleh allah swt menjadi nabi dan rasulnya. Tentang kejadiannya yang tanpa ayah itu, bagi allah swt adalah hal mudah, sama seperti kejadian nabi adam as yang tak berbapak maupun beribu.

Beberapa ayat dari Al Qur’an yang menegaskan tentang kenabian Isa antara lain:

“ Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku”. Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, lalu kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih (kiamat). (Az Zukhruf: 63-65) ”

“Sesungguhnya telah kafirlah orang yang mengatakan: :Sesungguhnya allah ialah al-masih putra maryam”, padahal al-masih sendiri berkata: “Hai bani israil, sembahlah allah tuhanku dan tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan allah, maka pasti allah mengharamkan baginya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ad bagi orang orang zalim itu seorang penolongpun”. (Al-Ma’idah: 72).

“ Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (Al Maa’idah: 75) ”

“ Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?”. Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib- ghaib”. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. (Al Maa’idah: 116-117)

Amaliyah
Logo