Masa Muda Nabi Daud Menurut Sejarah Islam

Masa Muda Nabi Daud Menurut Sejarah Islam

Masa Muda Nabi Daud

nabi

Masa muda

Menurut catatan Taurat, Daud dilahirkan di Betlehem, Efrata, di wilayah Yehuda. Ayahnya bernama Isai. Ia adalah putra bungsu dari 8 anak laki-laki Isai. Ia mempunyai 2 saudara perempuan. Masa remajanya dilewatinya sebagai seorang gembala kambing domba.

Pada waktu ia masih muda, datanglah Samuel ke tempat musa. Ketika itu Samuel sedang berdukacita karena Thalut yang dinobatkan menjadi raja pertama Kerajaan Israel melakukan sejumlah pelanggaran terhadap perintah Allah. Karena itu Samuel disuruh Allah untuk mengisi “tabung tanduk”-nya dengan Samuel, untuk menobatkan raja yang baru, dan pergi kepada Isai, sebab di antara anak-anaknya Allah telah memilih seorang raja bagi-Nya. Samuel kuatir kalau Thalut mengetahui rencana kepergiaannya dan akan menghalang-halangi bahkan membunuhnya, tetapi Allah telah menyediakan suatu alasan yang kuat supaya Samuel dengan aman pergi melaksanakan penobatan itu, yaitu dengan membawa seekor lembu muda dan mengatakan: “Aku datang untuk mempersembahkan korban kepada Allah”. Ini bukanlah suatu alasan yang dicari-cari, melainkan suatu upacara penting, apalagi penobatan raja, harus disertai persembahan korban kepada Allah.

Setibanya di Betlehem, Samuel menguduskan Isai dan anak-anaknya yang laki-laki dan mengundang mereka ke upacara pengorbanan itu. Lalu Isai memanggil putra-putranya satu per satu dan menyuruhnya lewat di depan Samuel. Mulanya Samuel kagum melihat putra sulung Isai, Eliab, dan mengira dialah bakal raja yang harus diurapinya, tetapi Allah berfirman:

“Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Allah melihat hati.”

Tujuh putra Isai sudah lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai: “Semuanya ini tidak dipilih Allah.” Lalu Samuel berkata kepada Isai: “Inikah anakmu semuanya?” Jawab Isai: “Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba.” Kata Samuel kepada Isai: “Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari.” Kemudian disuruhnyalah orang menjemput putra bungsu itu. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Allah berfirman: “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Hanya dengan disaksikan oleh keluarga terdekat Daud, Samuel menobatkan Daud menjadi raja Israel, sementara Thalut masih menjabat sebagai raja. Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan menobatkan Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Lalu Samuel pulang. Raja Thalut yang telah tidak diridhoi oleh Allah ditinggalkan oleh roh malaikat, sehingga mulai diganggu oleh setan. Untuk mengurangi gangguan itu, para pegawai Thalut mengusulkan agar raja memanggil seorang pemain kecapi, sekaligus mengusulkan Daud bin Isai sebagai pemain kecapi tersebut. Setiap kali apabila setan itu hinggap pada thalut, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Thalit merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur daripadanya. Sejak itu Daud selalu pulang pergi daripada Thalut untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem.

Amaliyah
Logo