Juz 30
Juz terakhir Al-Qur’an (juz 30) berisi tiga puluh tujuh surah; sebagian besar adalah surah-surah Mekah yang berfokus pada berbagai aspek aqidah. Surah-surah pendek Al-Qur’an yang biasa dihafal dirangkum dalam juz ini. Karena banyaknya jumlah surah dalam juz ini, sebagian besar tema surah ini akan diringkas dalam masing-masing satu atau dua kalimat.
Surah al-Nabaʾ seperti ringkasan juz yang mencakup semua tema yang ditemukan di dalamnya. Surah al-Naba mengajarkan kita bahwa ini adalah penyampaian berita penting dengan konsekuensi di kedua dunia. Surah berikutnya, an-Naziʿat, mengajarkan kita bagaimana Firaun menolak pesan ini dan dihukum karenanya. Kemudian Surah al-Buruj memberi kita kisah tentang orang-orang yang memegang teguh pesan ini dan disiksa karenanya di dunia ini.
Allah memberitahu kita bahwa Hari Akhir adalah berita besar yang merupakan titik fokus dari juz 30 ini. Pada hari itu, semua orang akan mendapatkan apa yang pantas mereka dapatkan. Orang-orang yang saleh mendapat apa yang mereka usahakan, dan orang-orang kafir juga mendapat apa yang mereka usahakan. Banyak surah dalam juz ini membahas balasan pahala dan hukuman pada hari itu.
Dalam surah ini, Allah menyebut hari akhir sebagai Yawm al-Fasl (Hari Pemilahan) dan menunjukkan kepada kita bagaimana segala sesuatu di dunia ini dipilah-pilah dengan sempurna, yang mengarah pada kesimpulan bahwa Allah akan memilah-milah segala sesuatu dengan sempurna pada Hari Akhir.
Surah al-Naziʿat mengingatkan kita tentang kisah Musa dan Firaun dengan irama yang sangat kuat. Surah Abasah mengajarkan kita untuk tidak mengabaikan yang lemah sementara berfokus pada penindas yang sombong. Pesan kita harus menjangkau semua orang, terutama mereka yang hatinya terbuka untuk mendengarnya.
Surah al-Takwir dan Surah al-Infitar membahas detail tentang Hari Akhir. Surah al-Mutaffifin membahas tentang pentingnya etika dalam berbisnis, dan pentingnya untuk tidak berbuat curang. Ini juga mencakup konsekuensi dari etika bisnis yang buruk yang akan diterima oleh pelakunya di Hari Akhir. Surah al-Inshiqaq membahas tentang robeknya dunia ini di akhir zaman.
Surah al-Buruj mengingatkan kita pada kisah orang-orang tertindas di masa lalu. Surah al-Tariq mengingatkan kita bahwa mereka berencana dan Allah berencana, tetapi rencana-Nya lah yang akan menang. Surah al-Aʿla dan Surah al-Ghashiyah mengingatkan kita bahwa kehidupan selanjutnya lebih baik dari dunia ini.
Surah al-Fajr mengingatkan kita tentang Hari Akhir dan akhir yang baik bagi orang mukmin yang saleh. Surah al-Balad adalah pengingat tentang nikmat Allah dan bagaimana menggunakannya dengan cara yang diridhai-Nya. Surah al-Shams dan Surah al-Layl membahas kesempurnaan siang dan malam, dan berbagai kontras dalam ciptaan Allah. Surah al-Duḥ´a dan Surah al-Shahr membahas harapan dan optimisme. Setiap surah dalam juz ini membahas tentang bukti-bukti Allah, kematian, dan akhirat.
Surah al-Tin adalah pengingat bahwa kita bertanggung jawab atas perbuatan kita di Hari Akhir. Surah al-ʿAlaq menyeru kita untuk membaca, merenungkan, dan mengikuti pesannya. Surah al-Qadar menyoroti keutamaan Lailatul Qadar (Malam Ketentuan). Surah al-Bayyinah menjelaskan perlunya memeluk agama yang benar. Surah al-Zilzal, Surah al-ʿAdiyat, dan Surah al-Qariʿah semuanya menggambarkan Hari Akhir dalam visual yang puitis.
Surah al-Takatsur adalah pengingat terhadap materialisme. Surah al-ʿAsr adalah pengingat bahwa waktu kita di bumi terbatas. Surah al-Fil dan Surah al-Quraisy berfokus pada berkah Allah bagi orang Quraisy. Surah al-Maʿun mengingatkan kita bahwa perbuatan kecil juga penting. Surah al-Kautsar mengingatkan kita akan kedudukan tinggi Nabi.
Beberapa surah terakhir yang dimulai dengan Surah Kafirun berada dalam urutan tertentu. Surah Kafirun menegaskan bagian negasi dari kalimah syahadah; yaitu, penolakan terhadap politeisme. Surah Ikhlas adalah bagian penegasan dari kalimah; yaitu, konfirmasi monoteisme.
Surah al-Nasr membahas kemenangan bagi orang-orang beriman, dan Surah al-Masad membahas kehinaan yang akan didapatkan oleh orang yang menolak pesan ini. Kedua surah ini berada di antara surah tauhid yang menunjukkan akibat dari keimanan dan kekafiran.
Al-Qur’an diakhiri dengan dua surah pelindung yang kita gunakan untuk meminta perlindungan kepada Allah dari cobaan dunia dan akhirat. Surah-surah penutup adalah pengingat bahwa kita pasti terus-menerus diuji dan perlu meminta perlindungan kepada Allah setiap hari.
Al-Qur’an dimulai dengan doa untuk memohon petunjuk (Surah al-Fatiḥah), dan diakhiri dengan doa untuk perlindungan dari kesesatan (Surah al-Nas). Al-Qur’an sendiri adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah, dan petunjuk tersebut sepenuhnya terletak pada pemahaman, perenungan, dan penghayatan terhadap ajaran-ajaran Al-Qur’an.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk ahli Al-Qur’an, memberi kita pemahaman yang benar tentangnya, dan memaafkan kekurangan kita.
Catatan Amaliyah.net :
- Buku asli berbahasa Inggris, dapat diunduh secara gratis di sini
- Buku ini diterjemahkan dengan bantuan google translate, dengan sedikit modifikasi untuk mendapatkan “rasa bahasa” Indonesia yang lebih baik.
- Setiap kutipan terjemahan al-quran, telah dikonfirmasi dengan terjemah Qur’an bahasa Indonesia Kemenag RI
- Untuk melengkapi seri tadabbur 30 hari ini, anda juga dapat mengunjungi seri tadabbur qur’an 360