Tadabbur Juz 4 Al-Qur’an: Kandungan Isi dan Konteks Ayat

Tadabbur Qur'an

Juz 4

Tema sentral yang mengalir di seluruh juz 4 Al-Qur’an adalah persatuan. Ayat-ayat ini diturunkan tak lama setelah Pertempuran Uḥud, di mana umat Islam mengalami kekalahan militer pertama mereka karena momen perpecahan. Kebanyakan ayat-ayat ini membahas akibat dari pertempuran itu, mengingatkan orang-orang beriman bahwa kemenangan adalah dari Allah, dan bahwa perpecahan menghalangi Pertolongan Ilahi.

Perpecahan tertulis dalam takdir ummat besar ini. Nabi bersabda, “Aku meminta tiga hal kepada Tuhanku, dan Dia memberiku dua hal, tetapi Dia menahan satu. Aku memohon kepada Tuhanku agar umatku tidak dihancurkan karena kelaparan dan Dia menganugerahkan ini kepadaku. Dan aku memohon kepada Tuhanku agar umatku tidak dihancurkan dengan tenggelam [oleh banjir] dan Dia memberiku ini. Dan aku memohon kepada Tuhanku agar tidak ada pertumpahan darah di antara umatku, tetapi Dia tidak mengabulkannya.”30

Menarik untuk dicatat bahwa tiga juz sebelumnya berfokus pada kesalahan bangsa-bangsa masa lalu, namun juz ini terutama berfokus pada kesalahan umat Islam, dengan kelemahan terbesar kita adalah perpecahan kita. Perpecahan selalu menjadi masalah bagi dunia Muslim. Masalah internal terus mengganggu kita bahkan sampai hari ini, dan musuh eksternal hanya mengambil keuntungan dari ini dan menggunakannya untuk merugikan umat. Ayat-ayat berikut dalam surah ini semuanya membahas berbagai macam aspek kesatuan.

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepadaNya, dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan muslim. Dan berpegang teguh lah pada tali Allah, kalian semuanya, dan janganlah kalian terpecah belah. Dan ingatlah nikmat Allah atas kalian; ketika kalian dulu (di masa jahiliyah) saling bermusuhan, dan kemudian Dia menyatukan  hati kalian, dan dengan kasih karunia-Nya kalian menjadi bersaudara. Dan kalian waktu itu berada di pinggir jurang neraka, lalu Dia menyelamatkan kalian darinya. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya bagi kalian, agar kalian mendapat petunjuk. Dan hendaklah di antara kalian ada sekelompok orang yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh berbuat ma’ruf, dan mencegah perbuatan munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang bercerai berai dan berselisih setelah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata; Bagi mereka itu ada azab yang besar.31

Ayat-ayat ini mengajak kita untuk bersatu dan bekerja sama, untuk menyerukan kebaikan dan mencegah kejahatan. Hal ini ditegaskan lebih lanjut dalam ayat berikut di mana Allah menggambarkan yang terbaik dari umat ini. “Kalian adalah umat terbaik yang pernah muncul untuk kemanusiaan: karena kalian menyuruh berbuat ma’ruf, dan melarang perbuatan munkar (tak bermoral), dan percaya kepada Allah. Seandainya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Diantara mereka ada orang-orang yang beriman, tetapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang pendosa (fasik).”32

Dalam ayat ini, kita diberitahu bahwa kita memang umat yang terbaik jika kita memenuhi kewajiban yang telah Allah berikan kepada kita. Memenuhi kewajiban tersebut membutuhkan persatuan dan keikhlasan.

Ayat-ayat persatuan diikuti oleh serangkaian ayat yang menggambarkan Pertempuran Uḥud dan apa yang salah dalam pertempuran tersebut.33 Fokus utamanya adalah pada pelajaran dari pertempuran tersebut.

Pelajaran tersebut meliputi antara lain:

  • Kemenangan umat Islam bukan karena jumlah, itu tergantung pada Pertolongan Allah. Kita seharusnya tidak pernah mengandalkan jumlah, dalam pertempuran.
  • Allah memberikan kita kemenangan ketika kita bersatu.
  • Rahmat Allah turun ketika kita bersatu.
  • Saat kita terpecah belah, kita adalah musuh terburuk bagi diri kita sendiri.
  • Kita diperintahkan untuk berjihad karena Allah; bahkan jika Nabi meninggal, perjuangan untuk Islam harus terus berlanjut.34

Juz 4 al-qur’an, diakhiri dengan pengingat bahwa mereka yang melakukan kesalahan di Uḥud sudah diampuni oleh Allah. Allah tidak menurunkan ayat-ayat ini untuk mempermalukan mereka. Dia menurunkan ayat-ayat ini agar kita dapat merenungkan peristiwa-peristiwa ini dan mengambil pelajaran darinya. “Orang-orang di antara kalian yang berbalik pada hari ketika dua pasukan bentrok, sesungguhnya setanlah yang menyebabkan mereka tergelincir, karena sebagian dari apa yang telah mereka perbuat (di mas lalu). Tapi Allah telah memaafkan mereja mereka. Sungguh, Allah itu Maha Pengampun, Maha Penyantun.”35

 

Catatan Amaliyah.net :

  1. Buku asli berbahasa Inggris, dapat diunduh secara gratis di sini
  2. Buku ini diterjemahkan dengan bantuan google translate, dengan sedikit modifikasi untuk mendapatkan “rasa bahasa” Indonesia yang lebih baik.
  3. Setiap kutipan terjemahan al-quran, telah dikonfirmasi dengan terjemah Qur’an bahasa Indonesia Kemenag RI
  4. Untuk melengkapi seri tadabbur 30 hari ini, anda juga dapat mengunjungi seri tadabbur qur’an 360
Amaliyah
Logo