Kejadiannya, pada bulan Juli lalu, di JHCC sedang ada event “Bobo Fair”..aku melihat disalah satu stand, Nestle, diadakan lomba “Membuat angka 10 dari barang bekas“, pesertanya hampir 800 peserta, wah. ..banyak sekali. Aku teringat dengan teman2 guruku, aku telpon mereka siapa tau ada yang berminat, ya. . hitung2 uji kreativitaslah. .meski aku tau saat itu mereka sedang sibuk persiapan terima raport. Alhamdulillah, ada 2 orang yang mau mencoba.
Keduanya dijemput sopirku kesekolah. Namun setelah mereka sampai ke tempat acara, aq tak juga melihat mereka masuk. Lalu aq susul mereka ke pintu utama, aku tanya
“Lho kok belum masuk juga ? “.
Dengan senyum2 mereka balik tanya “Bu Ana, masuknya pake ticket ya? ”
Astagfirullah. ..apa mereka tak ada uang untuk membeli ticket masuk, yang hanya 10 ribu rupiah, pikirku. Belum terjawab pertanyaanku, salah satu dari mereka berkata
“Maaf ya bu, kami tak ada uang untuk itu, maklum akhir bulan…“.
Bergegas aq membelikan 2 lembar ticket, sambil aku bilang
“Tak apa disini teman2 bisa belajar ada beberapa pameran software pendidikan, yang mudah2an ada manfaatnya buat kita mengajar.”
Setelah masuk,mereka senang dapat melihat2 (Meski sebagian orang membeli, karena semua produk ada hadiah nya..lho..dan semua special price). Setelah mereka melihat2, aku menanyakan bagaimana mau nyoba lomba kreativitas tidak…mereka jawab
“Kami tertarik, tapi harus beli susu dulu ya? ”
Aku balik bertanya “Anak2 bu guru pada minum susu ini tidak ? ”
Setelah kuketahui anak2 mereka minum susu apa aja, yang penting susu.(..beda ya kalo anak2 kita bisa alergi jika gonta ganti), maka aku belikan, susu buat anak2 mereka. Merekapun mendapatkan stamp buat ikut lomba.
Keesokan harinya, pagi2 sekali karya mereka sudah selesai, aku memberikan beberapa masukan apa yang harus diperbaiki. Luarbiasa, tanpa lelah mereka mengerjakan hingga jam 02.00 dinihari…
Pada malam penutupan Bobo Fair, aku tak sengaja mampir lagi bersama putera pertamaku,,
Subhanallah, di stan Nestle, aku melihat ke 2 karya guruku berhasil juara 1 dan 2. Ingin rasanya aku sujud syukur…Allah telah memilih pemenangnya, atas perjuangan mereka.Yang juara 1 mendapat uang tunai 3 juta rupiah, yang juara ke 2 hadiah uang tunai 2 juta rupiah. Totalnya 5 jt rupiah. Hadiah yang tak pernah mereka sangka2.
Aku terharu manakala mereka berkata,” Bu Ana,kami belum pernah lho memegang uang sebanyak itu..sampai gemetar ketika kami menerimanya. ..“. Buat sebagian kita mungkin biasa ya…apalagi yang bekerja teller di Bank..he..he. .he..
All Friends, ada sebuah hikmah yang membuat aku ingin berbagi, adalah..
Ketika sebelum pulang, aku dan anakku mampir membeli crayon, pada saat yang sama kami diminta memancing bebek2an berhadiah, awalnya hanya mendapat hadiah pensil dan penghapus, namun ke dua pancingan terakhir, anakku mendapatkan Hp CDMA dan PS 2, yang jika ditotal hadiahnya mungkin kisaran 2,5 juta.
Subhanallah. Aku bilang sama anakku
“Nak,kamu lihat Allah telah menepati janjiNya…ketika kita ikhlas dlm memberi Allah ganti seketika,dengan sesuatu yang lebih”.
Anakku pun bilang “Allah tak menunggu di yaumil akhir ya mi? wah…adikku seneng banget nih dapat PS 2, krn Umi kan tak mungkin membelikan. “. Dari ratusan peserta, Allah hanya memilih 2 hadiah utama.
Ternyata, kasih sayang Allah tak hanya sampai disitu, selang 4 hari acara pameran, aku menerima telpon, dari perusahaan permen, Alpenible, katanya kami mendapat hadiah sebuah HP Sony Ericson, dengan estimasi harga 2 jutaanlah. Padahal aq sendiri udah gak inget, potongan kuponpun sudah tak kami simpan, dan krn saya malas isi2 kupon, itupun yang mengisi SPG nya, aku hanya menyebutkan data. Namun Allah permudah pengambilannya dengan cara cukup menunjukkan KTP, itupun aku minta tolong orang lain yang ambilkan..
Suatu ketika teman guru kami berkata “Terima kasih ya bu,telah memberi kesempatan bagi kami untuk belajar..layaknya hadiah ini kami bagi dengan ibu ya? “.
” Jangan, saya sudah sangat bersyukur…perjuangan kalian membuahkan hasil. Kalian tahu Allah telah ganti hadiah atas kalian berdua, sama dengan apa yang Allah berikan kepada saya seorang”.
Ketika aku ceritakan… mereka betul2 takjub atas kejadian tsb. Saya hanya mengingatkan “Jangan lupa saja, keluarkan zakatnya, 20 {45db7a4250496fb5191597f6ce00b71a11d6d5f29d767412b57a54f3e1a092ac} karena itu hadiah yang tidak kalian duga..sebagaimana saya.”
Di akhir pembicaraan kami, aku tanya, akan kalian apakan hadiah uang tsb, barangkali mereka ingin jalan2 dipenghujung akhir tahun ajaran.
Mereka hanya menjawab “Ndak bu, sudah saya bayarkan atas tunggakan listrik yang 2 bulan, untuk membeli makanan, sebagian untuk beli seragam, anak saya mau masuk SD..dst.”
Ya, dia adalah ibu guru Ida, yang suaminya hanya guru bantu didesa pedalaman Pandeglang, bergaji hanya 600 ribu sebulan, hanya habis untuk tiap bulan menjenguk keluarganya di Jakarta. Wajar jika buat tiket 10 ribu pun tak lagi ia miliki…karena ternyata, untuk menyambung ongkos mengajar, kadangkala sebagian ditempuh dengan berjalan kaki…terkadang iapun tak ikut makan siang bersama, karena jatahnya hanya cukup untuk 2 kali, pagi dan sore…Allahu Akbar.
Bu guru tsb, bukan cerita Laskar Pelangi, Andrea Hirarta, ibu guru tsb hidup dimasa kini. Ada bersama kita semua. Ibu guru Ida bercita2 melanjutkan kuliahnya, agar pemerintah dapat mengapresiasi lebih atas perjuangannya lebih dari 15 tahun menjadi guru, namun baginya itu hanya ” mimpi”…Kecuali, lagi2 Allah datang dengan pertolonganNya, untuk mengubah sedikit saja jalan hidupnya..
Teman2 adalah kebahagiaan dan “anugerah yang indah” manakala dapat hidup berdampingan bersama mereka…Berbagipun tak harus materi, tapi perhatian dan cinta kasih. Ketika mereka bertutur, tentang perjalanan hidup, itu sudah mengurangi himpitan beban yang dirasakan. Ada bersama mereka, membuat kita menjadi lebih banyak beryukur. Bahwa didalam bumi, masih ada berlapis2 kemiskinan, dan diatas langit masih ada langit lainnya, yang kita tak pernah puas menggapainya.
Mereka adalah orang 2 yang berjuang dan tanpa keluh, karena kadang sahabat terdekatnyapun tak tau bahwa ia sedang menahan lapar….hanya krn Iffah, kemuliaan dirinya, tak ingin menengadahkan tangannya. Puasa bagi mereka tak hanya sebulan dalam setiap tahun, tapi sepanjang tahun mereka tunaikan shaum sunnahnya.
Akhirnya yang kutau, mereka hanya memiliki air mata kebahagian,manakala anak2 murid mereka telah sampai ke depan,menggapai gerbang kesuksesan.Sebagaimana yang kita gapai hari ini, lewat tangan guru2 kita…
Sungguh, Allah adalah benar dengan janjiNya
barang siapa yang ikhlas berjual beli dijalan-Nya, sebuah perniagaan yang Allah janjikan mata air syurga yang mengalir….
Cerita ini, tanpa maksud apa2, pengalaman kecil, yang jika teman2 yakin, Allah sungguh begitu dekat dengan kita.
Ana Andriany.
Teriring maaf lahir dan bathin.
support by:
umroh-haji.net