Ayat 1 surat Ibrahim diawali dengan 3 huruf Hijaiyyah (huruf Arab), yaitu, alif, lam dan ra. Dalam Al-Qur’an terdapat 29 surah yang awalnya dimulai dengan gabungan beberapa huruf seperti ini. Tidak ada yang mengetahui maknanya kecuali hanya Allah. Rasul saw. tidak pernah menjelaskan maksudnya. Demikian juga para sahabat Rasul saw. yang kepada mereka Al-Qur’an diturunkan pertama kali, tidak pernah menjelaskan apa maksudnya. Sebab itu, jumhur ulama tidak berani menafsirkannya. Mereka hanya mengatakan: Allah-lah yang Mengetahui maksudnya.
Ayat 1-5 dari surah Ibrahim menjelaskan:
- Al-Qur’an itu diturunkan Allah untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan jahiliyah kepada cahaya Islam. Itulah jalan Allah.
- Allah adalah Pemilik apa yang di langit dan yang di bumi. Dia menetapkan neraka bagi orang yang kafir (menolak) Al-Qur’an, yaitu orang yang lebih mencintai kehidupan dunia dari pada akhirat, menghalangi manusia dari jalan Allah (Islam) dan menginginkan Islam itu bengkok atau rusak.
- Setiap Rasul itu diutus dengan bahasa kaumnya agar jelas bagi mereka wahyu yang diturunkan itu. Adapun Rasul Saw. diutus dengan Al-Qur’an berbahasa Arab yang berlaku untuk semua manusia.
- Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya, karena Dia Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.
- Allah telah mengutus Musa menjadi rasul-Nya dengan berbagai bukti kebesaran dan kekuasaan-Nya. Tugas Musa ialah mengeluarkan kaumnya dari kegelapan jahiliyah kepada cahaya (agama) Alllah dan mengingatkan mereka kepada berbagai nikmat dan kebesaran Allah. Semua itu bukti kebesaran Allah bagi orang yang sabar dan bersyukur.
Ayat 6-10 menjelaskan dakwah Nabi Musa kepada kaumnya dan akibat buruk yang menimpa mereka jika mereka menolak dakwah tersebut. Diantaranya ialah:
- Mengingat nikmat Allah atas mereka saat Allah menyelamatkan mereka dari berbagai kejahatan Fir’aun seperti, menyiksa mereka dengan siksaan yang dahsyat, meyembelih anak-anak lelaki dan membiarkan anak-anak perempuan mereka hidup. Berbagai siksaan tersebut Allah jadikan sebagai ujian bagi mereka untuk mengetahui siapa diantara mereka yang sabar dan bertahan dengan keimanannya.
- Jika mereka bersyukur atas berbagai nikmat Allah tersebut, maka Allah akan tambahkan nikmat-Nya kepada mereka, tapi jika mereka kufur maka Allah akan mengazab mereka dengan azab yang sangat menyakitkan.
- Sekiranya kaum Musa dan semua manusia kafir pada Allah, maka sedikitpun tidak akan mengurangi kekayaan Allah dan kemuliaan-Nya.
- Mengajak untuk mengambil pelajaran dari kaum-kaum sebelum mereka; kaum Nuh, kaum ‘Ad, kaum Tsamud dan kaum lainnya yang dimusnahkan Allah. Adapun sebab mereka diazab dan dimusnahkan Allah tidak lain karena mereka tidak mau beriman kepada para rasul Allah tersebut dan bahkan secara terang-terangan kafir (menolak) wahyu yang diturunkan-Nya. Di samping itu, mereka meragukan dakwah para rasul tersebut mampu melahirkan keberkahan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat kelak.
- Adapun faktor-faktor yang menyebabkan mereka kaum kafir itu ragu kepada para rasul itu ialah karena mereka ragu kepada Allah yang menciptakan langit dan bumi. Padahal, jika saja mereka beriman, maka Allah akan ampunkan dosa-dosa mereka dan menangguhkan mereka dari siksaan sampai waktu yang dtentukan-Nya. Faktor lain ialah karena menuduh para rasul itu menghalangi mereka mengabdi kepada tuhan-tuhan dan sistem peninggalan nenek moyang yang terlanjur sangat mereka cintai. Sebab itu, mereka meminta bukti mukjizat yang bersifat materiil atau nyata.