Hari ke-229: Tadabbur Surah Ar-Rum Ayat 25-41

Hari ke-229: Tadabbur Surah Ar-Rum Ayat 25-41

Ayat 25-27 meneruskan tanda-tanda kebesaran Allah sebelumnya.

  1. Langit dan bumi ini berdiri atas dasar kehendak Allah. Nanti pada hari kiamat Dia panggil manusia sekali panggil, maka tiba-tiba mereka keluar dari kubur. Hal tersebut karena semua yang ada di langit dan bumi adalah milik-Nya dan semuanya tunduk pada-Nya.
  2. Allah mengawali penciptaan manusia, kemudian Ia mengulanginya dengan sangat mudah. Sebab itu, tidak pantas bagi-Nya sekutu di langit ataupun di bumi. Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

Ayat 28-32 menjelaskan konsep syirik itu tidak logis. Untuk manusia saja tidak pantas,  apalagi untuk Allah. Seorang tuan tidak akan  mau membagikan apa saja yang dimilikinya kepada budaknya dengan pembagian yang sama. Allah lebih tidak mau lagi berbagi ketuhanan-Nya dengan makhluk-Nya, karena mereka adalah hamba-Nya dan Pencipta mereka. Sebab itu, konsep syirik tidak didasari nalar yang benar dan hanya mengikuti hawa nafsu belaka.  Perbuatan syirikan itu adalah sebab seseorang  disesatkan Allah.

Islam adalah agama yang lurus yang diciptakan Allah sesuai dengan fitrah manusia. Namun, kebanyakan manusia tidak mau mempelajarinya. Sebab itu, kembalilah kepada Allah,  bertakwa kepada-Nya, tegakkan salat dan janganlah seperti kaum musyrik yang mengubah  dan meninggalkan Islam, nanti akan terpecah  menjadi berbagai golongan dan setiap golongan bangga dengan golongannya sendiri.

Ayat 33-41 menjelaskan:

  1. Di antara sifat manusia ialah apabila mendapat kemudaratan, mereka kembali kepada  Allah. Bila mendapat kesenangan, mereka kufur nikmat. Bila diberi Allah rezeki yang banyak, mereka sombong. Namun, bila dapat kesulitan hidup akibat kesalahan mereka sendiri mereka berputus asa.
  2. Kunci rezeki itu di tangan Allah. Dia akan  lapangkan rezeki orang yang dikehendaki-Nya.  Hal tersebut adalah tanda kebesaran Allah bagi orang yang meyakini / berian pada Allah.
  3. Allah memerintahkan agar kita berbagi dengan karib kerabat, fakir miskin dan orang yang kehabisan bekal perjalanannya (ibnussabil). Itulah konsep pengembangan ekonomi yang diberkahi Allah. Hanya orang yang mengharap ridha Allah yang mampu menerapkannya.
  4. Sistem ekonomi berbasis riba (tambahhan dari pinjaman/bunga), tidak akan mendapat kelebihan/tambahan di sisi Allah. Sedangkan sistem yang berbasis zakat dan infak yang dikeluarkan mengharap ridha Allah yang akan dilipat gandakan keberkahan dan jumlahnya.
  5. Allah menciptakan manusia, memberi mereka rezeki, kemudian mematikan mereka dan  setelah itu menghidupkan mereka kembali. Tidak ada keterlibatan sekutu-sekutu mereka dalamnya sedikitpun. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan.
  6. Kerusakan di darat dan di laut adalah akibat kejahatan dan dosa manusia. Semoga mereka sadar dan kembali kepada Allah.

 

Tafsir Ibnu Katsir

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Amaliyah
Logo