Ayat 1 surat Luqman terdiri dari 3 huruf Hijaiyyah (huruf Arab), yaitu, alif, lam dan mim. Dalam Al-Qur’an terdapat 29 surah yang awalnya dimulai dengan gabungan beberapa huruf seperti ini. Tidak ada yang mengetahui maknanya kecuali hanya Allah. Rasul saw. tidak pernah menjelaskan maksudnya. Demikian juga para sahabat Rasul saw. yang kepada mereka Al-Qur’an diturunkan pertama kali, tidak pernah menjelaskan apa maksudnya. Sebab itu, jumhur ulama tidak berani menafsirkannya. Mereka hanya mengatakan: Allah-lah yang Mengetahui maksudnya.
Ayat 2-11 menjelaskan beberapa hal:
- Al-Qur’an itu adalah Kitab yang amat bijaksana, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat baik. Yaitu, mereka yang menegakkan salat, membayar zakat dan yakin pada akhirat. Mereka orang yang mendapat petunjuk dan sukses di akhirat.
- Sebagian manusia menjadikan syirik, musik dan seruling itu untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah dan memperolok-olokan ayat-ayat Allah. Bila dibacakan ayat-ayat Allah mereka menghindar karena sombong. Bagi mereka azab yang amat pedih di akhirat nanti.
- Orang yang beriman dan beramal saleh akan mendapat ganjaran yang besar berupa surga, mereka kekal di dalamnya. Janji Allah itu pasti, karena Allah Mahaperkasa lagi bijaksana.
- Allah menciptakan langit tanpa tiang yang terlihat mata kepala (karena dengan sistem grafitasi), meletakkan gunung-gunung di atas bumi untuk menjaga keseimbangannya, mengembangbiakkan setiap hewan di atas bumi dan menurunkan air dari langit, lalu dengan air itu Allah tumbuhkan setiap pasangan tumbuhan yang baik.
- Semua itu adalah ciptaan Allah. Coba perlihatkan ciptaan tuhan-tuhan selain Allah itu? Sungguh orang-orang musyrik dan kafir itu dalam kesesatan yang nyata.
Ayat 12-19 menjelaskan bahwa Allah memberikan Hikmah kepada Luqman, sebab itu ia harus bersyukur pada Allah. Di antara hikmah tersebut ialah, sistem pendidikan anak. Sistem pendidikan anak yang diberikan kepada Luqman sangat mendasar dengan urutan yang sangat teliti mencakup semua hal yang utama.
Luqman memulai pendidikan anaknya dari masalah akidah atau keimanan agar tidak tercampur dengan syirik. Sebab, sebaik apapun akhlak dan sebanyak apapun amal saleh, jika akidah belum bersih dari syirik, maka tidak akan bermanfaat di akhirat kelak.
Setelah akidah bersih, Luqman mengajarkan berbuat baik dan taat kepada kedua orang tua. Taat kepada kedua orang tua itu dibatasi selama tidak maksiat pada Allah, karena jalan hidup yang ditempuh haruslah yang menyampaikan kepada Allah. Setelah itu, Luqman mengajarkan anaknya muraqabatullah (merasa diawasi Allah) karena tidak ada yang tersembunyi dari ilmu Allah. Dengan demikian, anak akan memiliki pertahanan dari dalam diri dan tidak tergantung pada kontrol manusia dan pengaruh dari luar.
Setelah itu, Luqman mengajarkan anaknya salat dan berdakwah yang menjadi tiang dakwah. Setelah itu Luqman mengajarkan akhlak bergaul dengan manusia berdasarkan ketentuan dari Allah. Inilah sebagian hikmat tersebut.