Ayat 20-28 menjelaskan tiga masalah penting:
- Allah telah tundukkan sistem langit dan bumi untuk kepentingan manusia dan menyempurnakan nikmat-Nya yang lahir dan batin pada mereka. Namun demikian, tak sedikit manusia yang mendebat tentang Allah tanpa landasan ilmu, petunjuk dan kitab yang mencerahkan pikiran. Bahkan, apabila mereka diajak untuk mengikuti wahyu Allah (Al-Qur’an) mereka tidak mau dan mencukupkan apa yang mereka terima dari pemikiran dan tradisi nenek moyang. Padahal, mengikuti pemikiran dan tradisi nenek moyang yang sesat itu adalah seruan setan yang akan menjerumuskan mereka di akhirat nanti ke Neraka Sa’ir.
- Siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah sedangkan ia berbuat baik, seperti yang dijelaskan pada ayat 5 dan 5 sebelumnya, maka ia berada pada jalan yang lurus dan pegangan yang amat kuat. Allah akan berikan balasan yang amat baik di akhirat. Siapa yang masih tetap kafir, maka tidak perlu disedihkan kekafiranya, karena ia kan kembali kepada Allah, diperlihatkan semua amalannya, diberi sedikit nikmat dunia kemudian akan dipaksa masuk neraka.
- Syirik itu bukan berarti menolak Allah sebagai Pencipta alam semesta, tetapi, mengakui Allah Tuhan Pencipta, pada waktu yang sama menolak ibadah dan sistem hidup yang Allah ciptakan untuk manusia. Tidak ada alasan manusia menyekutukan Allah, karena langit, bumi dan apa saja di antara keduanya adalah ciptaan dan milik-Nya, termasuk manusia.
Ayat 29-34 dari surat Luqman ini menjelaskan kebesaran Allah dan kekuasaan-Nya. Di antaranya, Allah memasukkan malam ke dalam siang, siang ke dalam malam, mata hari dan bulan beredar pada porosnya sampai waktu yang ditentukanNya. Itulah bukti kebenaran Allah dan tuhan-tuhan selain Allah adalah batil.
Kapal yang berlayar di laut itu adalah tanda kebesaran Allah. Hanya orang yang sabar dan bersyukur yang dapat mengetahui kebesaran-Nya. Di antara sifat buruk manusia bila ia berada di laut sedang digulung ombak besar, mereka berdoa kepada Allah dengan ikhlas. Tapi setelah sampai ke darat mereka menolak kebesaran Allah. Hanya orang yang curang dan kafir yang menolak ayat-ayat Allah.
Allah menghimbau manusia agar bertakwa pada-Nya dan takut pada hari kiamat. Pada hari itu bapak tidak bisa menolong anakanya dan begitu pula sebaliknya. Janji Allah itu benar. Sebab itu, jangan tertipu oleh kehidupan dunia dan orang-orang yang suka menipu. Hanya Allah tahu kapan kiamat itu terjadi. Dia menurunkan hujan, mengetahui janin dalam kandungan. Tidak ada yang tahu apa yang ia kerjakan esok hari dan di atas bumi mana ia mati. Sungguh Allah itu Maha Mengetahui lagi Maha Mengetahui.
Tafsir Ibnu Katsir
- Luqman, ayat 20-21
- Luqman, ayat 22-24
- Luqman, ayat 25-26
- Luqman, ayat 27-28
- Luqman, ayat 29-30
- Luqman, ayat 31-32
- Luqman, ayat 33
- Luqman, ayat 34