Ayat 12-20 menjelaskan dua tipikal manusia yang berbeda di dunia dan berbeda pula nasib mereka di akhirat kelak.
- Orang yang kafir atau fasik yang menolak dan memerangi Allah, Rasul dan wahyu-Nya yang diturunkan sebagai sistem hidup untuk manusia semasa mereka hidup di dunia. Manusia seperti ini di akhirat kelak, kepala mereka tertunduk hina di hadapan Allah. Ketika itu mereka meminta kepada Allah agar dikembalikan ke dunia agar bisa beriman dan beramal saleh. Permintaan mereka sudah terlambat. Mereka akan disiksa selama-lamanya di neraka disebabkan mereka melupakan wahyu (sistem) Allah waktu hidup di dunia dan kafir terhadap akhirat. Setiap kali berupaya untuk keluar dari neraka, mereka dikembalikan ke tempat semula dan dikatakan pada mereka: Rasakanlah azab neraka yang kalian ingkari itu.
- Orang yang beriman pada Allah, ayat-ayat-Nya dan beramal saleh. Bila diingatkan pada ayat-ayat Allah, mereka menyungkur sujud, bertasbih kepada-Nya dan tidak menyombongkan diri atas ayat-ayat Allah. Mereka selalu bangun di malam hari meninggalkan tempat tidur untuk melakukan salat tahajjud, berdodoa kepada Allah, takut pada azab Allah dan harap pada rahmat dan surga-Nya. Mereka menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan pada mereka. Tidak yang mengetahui betapa besarnya balasan yang Allah siapkan untuk mereka di akhirat kelak. Tempat mereka adalah surga sebagai balasan iman dan amal saleh yang mereka lakukan.
Ayat 21-30 dari surat As-Sajadah ini menjelaskan tiga hal penting :
- Allah akan menimpakan azab di dunia sebelum azab akhirat kepada orang yang menghindar dari ayat-ayat (sistem) Allah ketika diingatkan pada ayat-ayat (sistem) tersebut.
- Allah turunkan Taurat kepada Musa yang menjadi petunjuk bagi Bani Israel. Sebab itu, janganlah ragu pada akhirat karena di dalamTaurat juga dijelaskan. Allah jadikan Bani Israel itu pemimpin jika mereka sabar menjalankan Taurat dan meyakininya. Allah akan pisahkan di akhirat nanti umat Musa yang beriman dan yang tidak beriman padanya dan Taurat.
- Di antara ayat-ayat Allah ialah menghancurkan umat-umat sebelumnya yang durhaka pada-Nya, pada Rasul-Rasul dan Kitab-Kitab-Nya dan menggiring air ke bumi yang tandus sehingga tumbuh tanaman yang bisa dimakan binatang dan manusia. Kendati demikian, manusia masih saja mempertanyakan kebenaran hari kiamat itu. Allah memerintahkan Rasul saw. menjelaskan bahwa pada hari kiamat tidak berguna lagi keimanan dan pengakuan orang kafir. Allah menyuruh Rasul saw. agar berpaling dari mereka.