Ayat 32-49 meneruskan ayat sebelumnya terkait tuduhan kaum kafir Quraisy kepada Rasul saw. Mereka menghayal atau melampaui batas. Mereka menuduh Rasul saw. mengada-ada. Sebenarnya mereka tidak mau beriman. Mereka juga tidak akan mampu membuat sesuatu seperti Al-Qur’an dan tidak pula menyadari mereka diciptakan ciptataan Allah. Mereka bersikap seakan pencipta langit dan bumi ini, atau pemegang perbendaharaan Allah, atau menguasainya.
Mereka tidak mampu naik ke langit menemui Allah. Anehnya, mereka menuduh Allah memiliki anak wanita, padahal, mereka menyukai anak lelaki. Cara berfikir mereka sangat aneh dan paradoks. Sedangkan Rasul saw. tidak meminta imbalan apapun dari dakwah Beliau kepada mereka. Mereka sok tahu. Ingatlah, tipu daya mereka tidak akan berguna di hadapan tipu daya Allah.
Mereka berani membangkang dan menyekutukan Allah dengan tuhan-tuhan tandingan yang mereka ciptakan sendiri dan tidak menyadari azab-Nya akan turun kepada mereka. Allah akan binasakan mereka. Saat itu, mereka akan menyerah dan tidak ditolong. Di akhirat akan ada azab yang lebih besar. Sebab itu, Allah menyuruh Rasul saw. bersabar, bertasbih saat selesai majlis ilmu, salat malam dan salat subuh. Allah memonitor dan menjaga Beliau.