Ayat 1-16 surah Al-Waqiah ini menjelaskan bahwa ketika bumi, langit, gunung dan semua alam ini Allah hancurkan, manusia ada yang dihinakan dan ada pula yang dimuliakan. Pada hari itu manusia terbagi tiga golongan. Kaum golongan kanan, kaum golongan kiri dan kaum pionir (sabiqun) dalam beriman dan beramal saleh. Dua golongan (golongan kanan dan kaum pionir) akan masuk surga dan satu lagi, kaum golongan kiri akan masuk neraka.
Golongan pionir adalah orang-orang yang dekat dengan Allah di dalam surga Na’im. Mayoritas mereka dari kalangan generasi Islam pertama dan sisanya dari generasi sesudah mereka. Mereka bersandar di atas dipan-dipan bersulamkan emas sambil berhadap-hadapan.
Ayat 17-26 meneruskan kondisi golongan pionir dalam iman dan amal saleh. Mereka dikelilingi pelayan-pelayan dari anak-anak muda yang kekal bersama mereka, sambil membawa cangkir, cerek dan gelas berisi khamar surga yang tidak membuat pening dan mabuk, buah-buahan apa saja yang mereka pilih, daging burung yang mereka inginkan. Bagi mereka bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara-mutiara yang tersimpan dengan baik. Itulah balasan amal saleh yang mereka kerjakan. Mereka tidak lagi mendengarkan perkataan sia-sia dan tidak pula perkataan dosa. Yang mereka dengar adalah ucapan salam dan salam.
Ayat 27-40 menjelaskan golongan kondisi golongan kanan. Mereka berada diantara pohon bidara yang tidak beriduri, pohon pisang yang berbaris rapih, naungan yang terbentang luas, air terjun, buah-buahan yang banyak, tidak terputus dan tidak pula ada yang dilarang, kasur-kasur yang tebal di atas nya istri-istri mereka yang Allah ciptakan kembali menjadi perawan-perawan penuh cinta dan sebaya dengan umur belasan tahun. Semua itu untuk golongan kanan. Golongan kanan ini banyak terdapat dari generasi Islam pertama dan banyak pula dari generasi berikutnya sampai akhir zaman.
Ayat 41-50 menjelaskan nasib tragis golongan kiri. Mereka berada dalam angin panas, air mendidih, diliputi asap hitam, tidak ada sedikitpun udara sejuk dan menyenangkan. Mereka di dunia hidup bermewah-mewah, melakukan dosa-dosa besar, tidak yakin pada hari kebangkitan. Padahal mereka dan nenek moyang mereka akan dikumpulkan di padang mashsyar.
Masyaa Allah