Ayat 1-3 surat Al-Hadid ini menjelaskan semua makhluk yang di langit dan dibumi taat pada sistem Allah. Allah itu Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Dia Pemilik kerajaan langit dan bumi, mematikan, menghidupkan dan berkuasa atas segala sesuatu. Dia yang Awal, Akhir, Zahir, Batin dan Maha Mengetahui segala sesuatu.
Ayat 4-6 meneruskan ayat sebelumnya terkait Kekuasaan Allah. Dia ciptakan langit dan bumi selama 6 hari, kemudian Dia bersinggasana di ‘Arasy-Nya, mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan yang keluar darinya, yang turun dari langit dan yang naik ke atasnya. Allah beserta manusia di mana saja mereka berada dan Dia Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. Sebab itu, Allahlah Pemilik kerajaan langit dan bumi dan kepada-Nya pula dikembalikan segala urusan. Dia yang memasukkan malam ke dalam siang dan siang ke dalam malam dan Dia Maha Melihat bisikan hati kita.
Ayat 7-11 menjelaskan kewajiban beriman pada Allah dan Rasul saw. serta berinfak di jalan-Nya dari sebagian harta yang dikuasakan-Nya kepada kaum mukmin. Allah sediakan bagi mereka balasan yang amat besar. Tidak ada alasan keimanan pada Allah tidak kuat karena Rasul saw. sendiri yang menyeru beriman dan telah mengambil bai’at pada mereka. Di samping itu, Allah menurunkan kepada Rasul saw. ayat-ayat Al-Qur’an yang terang agar mereka keluar dari kegelapan jahiliyah kepada cahaya Islam. Hal itu, karena Allah Maha Penyantun dan Maha Penyayang pada hamba-Nya.
Tidak ada alasan pula bagi kaum mukmin tidak berinfak di jalan Allah, karena Allah Pemilik harta di langit dan di bumi. Sebab itu, tidak sama antara kaum mukmin yang berinfak dan berperang sebelum Fathu Mekah. Derajat mereka jauh lebih besar dari kaum mukmin yang berinfak dan berperang setelah Fathu Mekah. Namun, setiap dari mereka Allah janjikan masuk surga. Allah Maha Mengetahui apa yang kita kerjakan. Berinfak di jalan Allah itu seakan memberikan pinjaman pada-Nya. Ia akan melipat gandakan pahala baginya dan akan mendapat balasan surga.
Tafsir Ibnu Katsir