Ayat 25 menjelaskan bahwa Allah mengutus para Rasul-Nya, sejak Nuh sampai Muhammad saw. dengan mukjizat-mukjizat yang nyata dan menurunkan pada mereka Kitab Petunjuk mengandung sistem hidup yang adil agar manusia menegakkan keadilan. Allah turunkan pula besi yang didalamnya terkandung kekuatan yang amat dahsyat dan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia. Allah akan melihat apakah besi itu mereka gunakan untuk menolong agama-Nya dan para Rasul-Nya atau tidak. Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.
Ayat 26 dan 27 menjelaskan bahwa Allah telah mengutus Nuh dan Ibrahim sebagai Rasul-Nya dan menjadikan kenabian itu dari kalangan anak cucu mereka. Diantara mereka ada yang mendapat hidayah dan kebanyakan mereka adalah fasik. Kemudian Allah teruskan kerasulan itu kepada generasi sesudahnya, termasuk Isa Ibnu Maryam. Allah berikan padanya Injil. Allah tanamkan dalam hati para pengikutnya rasa santun dan penyayang. Lalu mereka ada-adakan sistem kependetaan. Padahal, Allah hanya mewajibkan mereka mencari ridha-Nya melalui ajaran Injil yang asli. Mereka malah meninggalkannya. Allah memberi pahala orang yang benar-benar beriman di kalangan mereka. Kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik atau durhaka pada Allah.
Ayat 28 dan 29 menjelaskan, jika kaum mukmin asal Ahlul Kitab bertakwa pada Allah dan benar-benar beriman pada Rasul saw. maka Allah akan berikan kepada mereka pahala dua kali lipat, menjadikan bagi mereka cahaya Islam dalam kehidupan dan mengampuni mereka. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Hal tersebut agar para Ahlul Kitab mengetahui bahwa mereka tidak berhak mengatur sedikit pun karunia Allah. Karunia Allah itu di tangan-Nya dan Dia berikan kepada orang yang dikehendaki-Nya. Allah memiliki karunia yang Besar.