Ayat 1 – 4 dari surah Ash-Shaf ini menjelaskan semua apa yang di langit dan bumi bertasbih kepada Allah. Karena Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Allah murka kepada kaum Mukmin yang tidak melaksanakan kebaikan yang diucapkannya. Allah mencintai kaum Mukmin yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang lurus dan kokoh bagaikan bangunan tersusun rapi. Ayat 5 menjelaskan Bani Israel itu menyakiti Nabi Musa dengan berbagai cara. Padahal mereka mengetahui Musa itu Rasul Allah. Mereka menjauh dan menolak dari kebenaran wahyu yang dibawa Nabi Musa. Sebab itu, Allah palingkan hati mereka dari kebenaran. Allah tidak memberikan hidayah kepada kaum fasik.
Ayat 6-9 meneruskan ayat sebelumnya terkait kedurhakaan Bani Israil kepada Nabi Musa. Nabi Isa juga menjelaskan bahwa ia adalah Rasul Allah kepada mereka, membenarkan Taurat dan mengabarkan kedatangan Rasul Muhammad saw. Namun, mereka menolak kerasulan Muhammad Saw. dan menuduhnya penyihir. Orang yang paling zalim ialah yang mengadakan kebohongan pada Allah, padahal ia diajak kepada Islam. Allah tidak akan memberi hidayah orang yang zalim. Sebenarnya, mereka ingin memadamkan cahaya Allah, yakni Al-Qur’an. Allah menyempurnakan ajaran Al-Qur’an itu, kendati kaum kafir tidak rela. Dialah yang mengutus Muhammad Saw. dengan hidayah Al-Qur’an dan agama Islam yang hak untuk mengungguli semua ajaran agama yang ada di dunia ini, kendati kaum musyrik benci kepada Islam.
Ayat 10-14 menjelaskan transaksi yang paling mulia di sisi Allah adalah beriman kepada-Nya, Rasul Muhammad Saw. dan berjihad di jalan-Nya dengan harta dan jiwa. Inilah jalan hidup yang terbaik. Imbalannya, ampunan dari Allah dan surga yang mengalir di bawahnya berbagai sungai dan rumah-rumah yang indah di surga Adn. itulah sukses yang amat besar tanpa batas. Allah juga janjikan sukses di dunia. Syaratnya, harus menjadi penolong Allah (Islam) seperti Hawariyyun (para pengikut setia Nabi Isa). Maka, Allah memberi mereka kekuatan dan pertolongan sehingga menang atas musuh-musuh mereka.