Tadabbur Juz 11 Al-Qur’an: Kandungan Isi dan Konteks Ayat

Tadabbur Qur'an

Juz 11

Juz 11 dimulai pada ayat ke-87 Surah Taubah. Sebagian besar juz 11 berisi Surah Yunus, dan berakhir setelah pembukaan lima ayat Surah Hud. Terdapat pergeseran tema dari Surah Taubah ke Surah Yunus. Surah Taubah adalah salah satu surah terakhir yang diturunkan di Madinah, sedangkan Surah Yunus termasuk surah awal Mekah, diturunkan pada tahun kedua atau ketiga setelah kenabian. Fokus dari beberapa juz berikutnya terutama adalah wahyu Mekah.

Pergeseran antara surah Mekah dan Madinah dalam Al-Qur’an memiliki banyak hikmah. Satu pelajaran yang bisa kita ambil dari hal ini adalah untuk menghindari rasa puas diri. Hidup adalah rangkaian pasang surut, masa kemudahan dan masa pencobaan. Terkadang kita mengalami situasi sulit seperti Era Mekah, di saat lain kita mengalami kemenangan seperti Badar. Karena kehidupan terus-menerus bergeser di antara dua fase ini, urutan Al-Qur’an  mencerminkan juga, pasang surut kehidupan.

Nabi Yunus sebenarnya adalah nabi pertama yang disebutkan namanya dalam Al-Qur’an. Kisahnya diturunkan sebagai pengingat kepada Nabi Muhammad SAW agar tidak menyerah dan meninggalkan umatnya. Nabi Yunus meninggalkan kaumnya, namun akhirnya kembali dan mereka memeluk Islam. Nabi dipaksa keluar oleh kaumnya bertahun-tahun setelah surah ini diturunkan tetapi juga akhirnya kembali dan melihat kaumnya memeluk Islam.

Surah berikutnya di dalam juz 11, dinamai Nabi Hud dan ceritanya kontras dengan Nabi Yunus. Sementara kaum Yunus akhirnya memeluk Islam, orang-orang Hud keras kepala dan akhirnya dihancurkan. Musuh-musuh Nabi Muhammad SAW di Makkah dapat dibagi dalam kedua kelompok tersebut. Beberapa keras kepala dan mati dalam kekafiran seperti Abu Lahab dan Abu Jahal, namun yang lain seperti Suḥayl ibn Amr dan Abu Sufyan akhirnya melunak, bertobat, dan memeluk Islam. Ada unsur kisah-kisah kedua nabi tersebut dalam kehidupan Rasul terakhir.

Tema inti yang mengalir di seluruh surah ini adalah reaksi berbagai jenis orang terhadap pesan para nabi. Ada yang menerima dan ada yang menolak. Mereka yang mengikuti Rasul akan mencapai kebahagiaan abadi, sedangkan mereka yang menolak pesannya, bertanggung jawab atas pilihan dan tujuan akhir mereka sendiri. Bagi banyak orang, cinta mereka pada dunia inilah yang menahan mereka untuk tidak memeluk kebenaran.

Orang-orang yang tidak mengharapkan perjumpaan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia, dan merasa tenteram di dalamnya, dan orang-orang yang tidak mengindahkan ayat-ayat Kami. Mereka itu tempat tinggalnya adalah Neraka, karena apa yang dahulu mereka kerjakan. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka Tuhan mereka memberi petunjuk kepada mereka karena keimanan mereka. Sungai-sungai mengalir di bawah mereka, di dalam surga yang penuh kenikmata. Do’a mereka di dalamnya adalah, “Maha Suci Engkau, Tuhan kami”. Dan salam mereka di dalamnya adalah “salam sejahtera”. Dan penutup do’a mereka adalah, “Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam”.76

Ayat-ayat tersebut, menawarkan kepada kita dua jalan: menolak, atau menerima. Allah Maha Penyayang, tetapi Dia berhak menghukum siapa saja yang Dia kehendaki. Untuk mendapatkan Firdaus yang kekal, kita harus menerima pesan para nabi dan tunduk sepenuhnya kepada Pencipta kita.

 

Catatan Amaliyah.net :

  1. Buku asli berbahasa Inggris, dapat diunduh secara gratis di sini
  2. Buku ini diterjemahkan dengan bantuan google translate, dengan sedikit modifikasi untuk mendapatkan “rasa bahasa” Indonesia yang lebih baik.
  3. Setiap kutipan terjemahan al-quran, telah dikonfirmasi dengan terjemah Qur’an bahasa Indonesia Kemenag RI
  4. Untuk melengkapi seri tadabbur 30 hari ini, anda juga dapat mengunjungi seri tadabbur qur’an 360
Amaliyah
Logo