Tadabbur Juz 12 Al-Qur’an: Kandungan Isi dan Konteks Ayat

Tadabbur Qur'an

Juz 12

Juz 12 dimulai pada ayat enam Surah Hud dan berakhir pada ayat lima puluh dua Surah Yusuf. Tema inti yang mengalir dalam juz ini adalah kisah para nabi. Kedua surah tersebut berfokus pada kisah para nabi tetapi dengan tujuan yang sangat berbeda.

Surah Hud berfokus pada kisah negeri-negeri yang dihancurkan yang menolak untuk mendengarkan utusan mereka dan pada akhirnya dihukum di dunia ini. Surah Yusuf berfokus pada kisah Yusuf yang mencapai kesuksesan di kedua dunia. Surah pertama dikirim sebagai peringatan kepada Quraisy, dan yang kedua sebagai kabar gembira bagi Nabi. Bersama-sama, kedua surah tersebut menyajikan keseimbangan antara peringatan dan kabar gembira.

Surah Hud adalah surah penting yang harus membuat kita semua merenung. Peringatan pada surah ini sangat kuat sehingga merenungkannya menyebabkan penuaan yang terlihat di rambut Nabi. Ibn Abbas meriwayatkan bahwa suatu saat Nabi tampak lebih tua. Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah! Engkau (rambutmu) menjadi abu-abu.” Beliau menjawab, “Saya (rambutku) telah menjadi abu-abu karena Surah Hud, al-Waqiʿah, al-Mursalat, Amma Yatasaʾalun dan Iza Al-shamsu Kuwwirat.”77

Surah Hud berfungsi sebagai peringatan bagi semua orang, awalnya orang Quraisy, tetapi juga bagi kita. Kisah-kisah dalam surah ini berfokus pada bangsa-bangsa yang memberontak melawan para nabi dan kemudian dihancurkan karenanya. Kaum Muslim tidak kebal terhadap hal ini. Kita dapat dilucuti dari berkah kita dan dihukum di kedua dunia jika kita memilih untuk menjalani kehidupan yang serupa dengan bangsa-bangsa ini.

Kisah pertama yang disebutkan dalam surah ini adalah kisah Nabi Nuh yang dimulai dari ayat dua puluh lima sampai empat puluh satu. Kisah Nabi Nuh dan banjir diketahui semua orang, tidak hanya umat Islam. Ini adalah pertama kalinya Allah menghancurkan suatu bangsa karena dosa-dosa mereka, dan hal itu telah dicatat dalam sejarah setiap bangsa besar.

Ini diikuti oleh kisah-kisah Hud, Shalih, Luth, dan Shuʿayb dan kaum mereka. Masing-masing kisah ini mengikuti format yang sama dan mereka sering diulang bersama-sama di seluruh Al-Qur’an. Negara-negara ini tidak dipilih secara acak; mereka semua ada di atau dekat Arabia dan orang-orang Arab akrab dengan sejarah mereka. Kehancuran bangsa mereka adalah pengingat bagi Quraisy dan semua orang bahwa tidak ada yang bisa lolos dari Keadilan Ilahi.

Kisah terakhir dalam surah ini adalah kisah Musa dengan fokus yang kuat pada kejatuhan Firaun. Ini sangat cocok dengan tema surah. Bahkan raja Mesir yang perkasa yang menganggap dirinya dewa tidak bisa lepas dari Kekuasaan dan Keadilan Allah. Karena tema hukuman dan kehancuran berjalan dengan kuat di seluruh surah ini, jelas terlihat mengapa hal itu menyebabkan Nabi mengkhawatirkan umatnya.

Ada tema indah lain yang mengalir melalui ketiga surah ini. Surah Yunus memberi kita contoh seorang nabi yang meninggalkan umatnya, kemudian kembali kepada mereka. Surah Hud memberi kita contoh nabi yang tinggal bersama bangsa mereka sampai bangsa mereka dihancurkan. Surah Yusuf memberi kita contoh seorang nabi yang diusir oleh saudaranya tetapi mereka akhirnya kembali kepadanya. Ketiga surah ini, ditempatkan berdampingan, menunjukkan kepada kita berbagai reaksi orang-orang terhadap para nabi.

Sisa dari juz 12 ini, kemudian berfokus pada Surah Yusuf yang unik dalam banyak hal. Ini adalah satu-satunya kisah seorang nabi yang diceritakan secara lengkap dan runtut hanya dalam satu surah. Cerita Yusuf dianggap oleh banyak orang sebagai cerita terbaik. Surah ini diturunkan pada saat Nabi membutuhkan kenyamanan dan optimisme (setelah Taʾif) dan itu adalah salah satu surah yang paling sering dibaca dan direfleksikan dalam Al-Qur’an hingga saat ini.

Tema kuat yang mengalir di seluruh surah ini menyangkut keluarga. Kita melihat Nabi Yusuf menghadapi penolakan dari keluarganya, dan rekonsiliasi mereka akhirnya terjadi setelah Nabi Yusuf naik ke tampuk kekuasaan. Ini mencerminkan kisah Nabi Muhammad.

Nabi Muhammad pada saat turunnya Surah Yusuf, juga baru saja kehilangan perlindungan dari sukunya. Pamannya Abu Thalib telah meninggal, dan Abu Lahab telah mengambil alih kepemimpinan suku. Untuk pertama kalinya, Nabi menghadapi penganiayaan tanpa dukungan suku dan surah ini diturunkan untuk memberinya harapan. Sebagaimana Yusuf akhirnya naik ke tampuk kekuasaan di Mesir, Nabi Muhammad juga pada akhirnya ditakdirkan untuk naik ke tampuk kekuasaan di Madinah.

Tema kecemburuan juga mengalir di seluruh surah ini, dan sekali lagi mencerminkan perjuangan Nabi Muhammad SAW. Nabi Yusuf harus mengatasi kecemburuan saudara-saudaranya, sementara seluruh suku menolak Nabi Muhammad SAW karena dia bukan dari klan mereka dan mereka iri karena wahyu diturunkan kepada anak yatim dari Bani Hasyim.

Kesejajaran antara dua cerita berlanjut di seluruh surah. Yusuf melewati berbagai tahapan dalam perjalanan hidupnya: anak kesayangan, dibuang di sumur, perbudakan, dipenjara, dan akhirnya menjadi menteri. Nabi mengalami fase yang sama: pemuda favorit, dibenci, diasingkan, pemimpin, penakluk. Kisah Yusuf juga mengingatkan kita bahwa tidak semua saudara Yusuf itu jahat. Demikian juga, keluarga Nabi ada yang termasuk sekutu dan ada yang termasuk musuh. Yusuf menolak godaan dan siap menghadapi hukuman penjara. Nabi Muhammad Saw, menolak banyak suap dan tawaran, dan malah menerima pengasingan.

Kesamaan di atas menunjukkan kepada kita mengapa surah ini diturunkan pada saat itu. Ini memberi Nabi harapan melalui kisah seorang pria hebat yang mengalami cobaan serupa. Sama seperti Nabi Yusuf yang akhirnya berhasil, itu adalah pertanda bahwa Nabi Muhammad juga suatu hari nanti akan berhasil dalam misinya.

 

Catatan Amaliyah.net :

  1. Buku asli berbahasa Inggris, dapat diunduh secara gratis di sini
  2. Buku ini diterjemahkan dengan bantuan google translate, dengan sedikit modifikasi untuk mendapatkan “rasa bahasa” Indonesia yang lebih baik.
  3. Setiap kutipan terjemahan al-quran, telah dikonfirmasi dengan terjemah Qur’an bahasa Indonesia Kemenag RI
  4. Untuk melengkapi seri tadabbur 30 hari ini, anda juga dapat mengunjungi seri tadabbur qur’an 360
Amaliyah
Logo