Tadabbur Juz 20 Al-Qur’an: Kandungan Isi dan Konteks Ayat

Tadabbur Qur'an

Juz 20

Juz 20 dimulai dengan ayat lima puluh enam Surah al-Naml dan berakhir pada ayat empat puluh lima Surah al-ʿAnkabut. Di antaranya, terdapat Surah Qashas. Kisah para nabi terus mengalir melalui juz ini sebagai tema inti, tetapi fokusnya bergeser ke ujian hidup dan bagaimana menghadapinya.

Surah al-Naml berfokus pada kisah indah Nabi Sulaiman dan dakwahnya kepada kaum Saba’. Ini adalah kisah yang kuat yang layak untuk direnungkan. Pelajaran utama yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah pentingnya bersyukur di saat-saat mudah. Ketika Sulaiman diberikan berkah dan kemenangan, beliau selalu menjawab dengan rasa syukur.

Dia tersenyum dan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu, dan dia berdoa, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah ilham kepadaku untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada orang tuaku, dan agar aku mengerjakan kebajikan yang engkau ridhoi. Dan masukkanlah aku, dengan rahmat-Mu, ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”126

Ayat lima 59 sampai 66 adalah bagian yang indah tentang keagungan Allah. Luangkan waktu untuk melafalkan ayat-ayat ini, membaca terjemahannya dan merenungkan artinya.

Katakanlah, “Segala puji bagi Allah, dan salam sejahtera atas hamba-hamba-Nya yang terpilih. Apakah Allah yang lebih baik, atau apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)?” Bukankah Dia yang menciptakan langit dan bumi, dan yang menurunkan air dari langit untukmu? Dengannya Kami tumbuhkan kebun-kebun yang penuh keindahan. Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah ada tuhan lain di samping Allah? Tapi mereka adalah orang-orang yang menyimpang. Bukankah Dia yang menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, yang mengalirkan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menempatkan gunung-gunung di atasnya, dan yang menjadikan pemisah di antara 2 lautan? Apakah ada tuhan lain di samping Allah? Tapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.

Bukankah Dia yang menjawab (doa) orang yang dalam kesulitan ketika dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan, dan menjadikan kalian khalifah di bumi? Apakah ada tuhan lain di samping Allah? Sedikit sekali nikmat yang kalian ingat. Bukankah Dia yang membimbing kamu melalui kegelapan di darat dan di laut, dan mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah ada tuhan lain di samping Allah? Maha Tinggi Allah, atas apa yang mereka persekutukan. Bukankah Dia yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya, dan yang memberimu rezeki dari langit dan bumi? Apakah ada tuhan lain di samping Allah? Katakanlah, “kemukakanlah bukti kebenaran kalian, jika kalian memang orang yang benar.” Katakanlah, “Tidak ada sesuatupun di langit atau di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah; dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan.” Bahkan, pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana). Bahkan, mereka ragu tentang hal itu. Bahkan, mereka buta akan hal itu.127

Dalam ayat 89, Allah berfirman, “Barang siapa yang membawa suatu kebaikan, maka dia akan menerima yang lebih baik dari yand dibawanya itu, dan mereka akan aman dari kengerian yang dahsyat pada hari itu.”128 Ayat ini berkaitan dengan kisah Nabi Musa yang akan selamat dari kengerian hari akhir karena kesalehannya. Surah-surah sebelumnya juga dimulai dan diakhiri dengan deskripsi kengerian Hari Akhir. Surah ini menunjukkan kepada kita bagaimana melindungi diri kita sendiri pada hari itu.

Surah al-Qasas berfokus pada kisah Nabi Musa. Kisah ini menunjukkan kepada kita kekuasaan dan ketetapan Allah. Musa sebagai bayi tak berdaya di dalam air dilindungi oleh Allah. Fir’aun dengan segala kekayaan dan kekuasaannya, pada akhirnya juga ditenggelamkan oleh air. Ini menunjukkan kepada kita bahwa siapa pun yang Allah ingin lindungi, tidak ada yang bisa menyakitinya, dan Allah mengendalikan segalanya.

Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di negeri itu (Mesir), dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (negeri).129

Surah Qashas menunjukkan kepada kita ujian yang dilalui Musa dan para pengikutnya sebelum mencapai kemenangan dengan pertolongan Allah. Demikian pula, Surah al-ʿAnkabut dimulai dengan peringatan bahwa kita juga akan diuji untuk memisahkan yang benar dari yang munafik.

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” tanpa diuji? Dan sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka. Maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar, dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang dusta.130

Surah al-Qasas memberi kita contoh Fir’aun yang memiliki rasa aman palsu dalam kekuasaannya sendiri, Haman yang memiliki rasa aman palsu dalam kekuasaan Fir’aun, dan Qarun yang memiliki rasa aman palsu dalam kekayaannya. Ketiganya kehilangan segalanya dalam semalam. Surah al-ʿAnkabut di akhir juz ini memberi kita perumpamaan sempurna tentang rasa aman palsu ini: jaring laba-laba.

Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling rapuh adalah rumah laba-laba. Seandainya saja mereka tahu.131

 

Catatan Amaliyah.net :

  1. Buku asli berbahasa Inggris, dapat diunduh secara gratis di sini
  2. Buku ini diterjemahkan dengan bantuan google translate, dengan sedikit modifikasi untuk mendapatkan “rasa bahasa” Indonesia yang lebih baik.
  3. Setiap kutipan terjemahan al-quran, telah dikonfirmasi dengan terjemah Qur’an bahasa Indonesia Kemenag RI
  4. Untuk melengkapi seri tadabbur 30 hari ini, anda juga dapat mengunjungi seri tadabbur qur’an 360
Amaliyah
Logo