Tadabbur Juz 21 Al-Qur’an: Kandungan Isi dan Konteks Ayat

Tadabbur Qur'an

Juz 21

Juz 21 dimulai pada ayat empat puluh enam Surah al-ʿAnkabut, berisi seluruh Surah Rum, Surah Luqman, dan Surah Sajdah, dan berakhir pada ayat 30 Surah al-Aḥzab. Saat kita maju ke sepertiga akhir Al-Qur’an, surah-surah semakin pendek.

Sebagian besar surah dalam juz ini adalah surah Mekah yang berfokus pada ujian hidup, tauhid, dan karakter Islami. Surah al-Aḥzab adalah satu-satunya surah Madinah di juz ini.

Surah al-ʿAnkabut ditutup dengan pengingat yang kuat tentang pentingnya jihad batin. “Dan orang-orang yang berjihad kepada Kami, pasti Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.”132 Kita tidak dapat mengharapkan bimbingan ke jalan yang lurus tanpa perjuangan di sepanjang jalan; jalan menuju surga memang ditaburi dengan cobaan.

Tema yang ada di seluruh Surah al-Rum adalah penyebutan bukti-bukti keberadaan Allah. Allah memanggil kita di sepanjang surah ini untuk merenungkan berbagai hal yang kita anggap remeh. Mulai dari alam semesta hingga pernikahan, dari asal usul manusia hingga keragaman bahasa.133 Dalam segala hal di sekitar kita terdapat tanda-tanda keberadaan Allah.

Surah ini juga merupakan salah satu bukti terkuat bahwa Nabi Muhammad adalah utusan sejati. Surah diturunkan pada saat Kekaisaran Romawi tampaknya berada di ambang kehancuran. Persia mengambil alih kekuasaan dan sepertinya hal itu akan menjadi akhir dari Kekaisaran Romawi. Ayat-ayat pembukaan surah tersebut meramalkan bahwa dalam beberapa tahun, Romawi akan menang, dan orang-orang beriman juga akan menang.134 Beberapa tahun kemudian, ramalan tersebut menjadi kenyataan: Romawi mengalahkan Persia dan merebut kembali tanah mereka. Pada tahun yang sama, umat Islam juga menang di Badar.

Surah Luqman berfokus pada kisah Luqman Yang Bijaksana dan nasihatnya kepada putranya. Luqman adalah orang bijak yang dikenal oleh bangsa Arab. Dia adalah subjek dari banyak anekdot mereka. Dalam surah ini, Allah mengingatkan orang-orang Arab bahwa Luqman juga seorang monoteis dan nasihatnya kepada putranya sama dengan risalah Islam. Ayat yang berisi nasihat Luqman kepada putranya harus dipelajari oleh setiap orang tua sebagai contoh yang bagus tentang apa yang harus kita fokuskan ketika mengajarkan Islam kepada anak-anak kita. Luqman mengajari putranya tauhid, kerendahan hati, doa, kesabaran, dan kesederhanaan.

Dan sungguh, telah Kami anugerahkan kebijaksanaan kepada Luqman: “Bersyukurlah kepada Allah.” Barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kepentingan dirinya sendiri. Dan barang siapa yang kufur (tidak bersyukur)—maka sesunggunya Allah Maha kaya, Maha Terpuji. Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada putranya, ketika ia memberi nasehat kepadanya, “Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan apa pun dengan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah suatu kezaliman yang amat besar.”

Dan Kami percayakan kepada manusia untuk merawat kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Maka, bersyukurlah kepada-Ku, dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepadaKu lah kamu kembali. Tetapi jika mereka berusaha agar kamu mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak kamu ketahui, maka janganlah kamu patuhi mereka. Tetapi temanilah mereka dalam hidup ini, dengan kebaikan, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Kulah kamu kembali, kelak Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

“Wahai anakku, sungguh jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi, di dalam batu, atau di langit, atau di bumi, Allah akan mengungkapkannya. Sesungguhnya Allah itu Maha Halus, Maha Mengetahui. Wahai anakku, tegakkanlah shalat, perjuangkanlah kebenaran, cegahlah kemunkaran, dan bersabarlah atas apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu, merupakan perkara yang harus diutamakan. Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (dengan angkuh), dan janganlah kamu berjalan dengan sombong di muka bumi. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. Dan sederhanakanlah langkahmu dan rendahkan suaramu. Sesungguhnya suara yang paling buruk adalah suara keledai.”135

Surah al-Sajdah adalah pengingat kuat lainnya tentang keesaan Allah, dan tanda-tanda Allah yang ada di sekitar kita. Sepanjang surah ini, Allah mengingatkan kita tentang semua bukti kuat dari Keberadaan-Nya dan memanggil kita untuk menyembah-Nya. Surah itu juga memuat peringatan lain bahwa orang-orang beriman akan diuji dan bahwa orang-orang yang menolak kebenaran kelak akan sangat menderita. Kemudian surah itu diakhiri dengan peringatan bahwa kemenangan akhir adalah pada Hari Akhir, dan kemenangan itu adalah untuk orang-orang yang beriman.

Dan mereka berkata, “Kapan kemenangan ini (akan tejadi), jika kamu memang orang yang benar?” Katakanlah, “Pada hari kemenangan itu, keimanan orang-orang kafir itu tidak berguna bagi mereka, dan mereka tidak diberi tangguh.” Maka, berpalinglah engkau dari mereka, dan tunggulah. Sesungguhnya mereka juga sedang menunggu.136

Setelah tiga surah Makkah yang pendek dan kuat, surah berikutnya adalah surah Madinah yang sedikit lebih panjang. Surah al-Aḥzab diturunkan setelah pertempuran Aḥzab dan mencerminkan pelajaran dari pertempuran ini. Fokus utama dari surah ini adalah pentingnya menaati Rasul. Banyak bagian di dalam surah ini yang membahas tentang kebesaran Nabi dan pentingnya menaatinya.

 

Catatan Amaliyah.net :

  1. Buku asli berbahasa Inggris, dapat diunduh secara gratis di sini
  2. Buku ini diterjemahkan dengan bantuan google translate, dengan sedikit modifikasi untuk mendapatkan “rasa bahasa” Indonesia yang lebih baik.
  3. Setiap kutipan terjemahan al-quran, telah dikonfirmasi dengan terjemah Qur’an bahasa Indonesia Kemenag RI
  4. Untuk melengkapi seri tadabbur 30 hari ini, anda juga dapat mengunjungi seri tadabbur qur’an 360
Amaliyah
Logo