Hari ke-2: Tadabbur Surah Al-Baqarah Ayat 1-16

Hari ke-2: Tadabbur Surah Al-Baqarah Ayat 1-16

Ayat 1 (الم) terdiri dari 3 huruf Hijaiyyah (huruf Arab), yaitu, alif, lam dan mim. Dalam Al-Qur’an terdapat 29 surah yang awalnya dimulai dengan gabungan beberapa huruf seperti pada awal surah Al-Baqarah ini. tidak ada yang mengetahui maknanya kecuali hanya Allah. Rasul saw. tidak pernah menjelaskan maksudnya. Demikian juga para sahabat Rasul saw. yang kepada mereka Al-Qur’an diturunkan pertama kali, tidak pernah menjelaskan apa maksudnya. Sebab itu, jumhur ulama tidak berani menafsirkannya. Mereka hanya mengatakan: Allah-lah yang Mengetahui maksudnya.

Inilah sikap yang paling baik dalam menafsirkan Al-Qur’an yang terkait dengan setiap awal surah yang dimulai dengan gabungan beberapa huruf Hijaiyyah.

Ayat 2 menjelaskan Al-Qur’an itu adalah kebenaran yang tidak dapat dibantah manusia sepanjang masa, baik dari sisi bahasa, isi, berbagai data ilmiah dan informasi sejarah yang ada di dalamnya. Namun, yang dapat menjadikan Al-Qur’an itu sebagai petunjuk hidup hanyalah orang-orang yang bertaqwa.

Di antara karakter mereka dijelaskan dalam ayat 3 – 4:

  1. Mengimani hal-hal yang gaib, seperti surga, neraka dan sebagainya.
  2. Menegakkan salat.
  3. Menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan padanya.
  4. Mengimani Al-Qur’an dan kitab-kitab sebelumnya (Taurat, Zabur dan Injil)
  5. Meyakini hari dan kehidupan akhirat

Sedangkan ayat 5 menjelaskan orang yang berada di atas petunjuk Al-Qur’an dijamin sukses di dunia dan akhirat.

Ayat 6 dan 7 menjelasakan sikap keras kepala orang-orang kafir yang tidak mau menerima kebenaran Al-Qur’an dan Islam sehingga Allah kunci mati hati, pendengaran dan penglihatan mereka.

Sedangkan ayat 8 – 16 menjelaskan sifat dan karakter orang-orang munafik yang tidak mampu menerima Islam secara utuh dan jujur, melainkan dengan ragu-ragu sehingga antara hati, ucapan dan tingkah laku tidak singkron. Di mulut, mereka mengatakan beriman, namun di hati ragu-ragu dan begitu pula dalam tingkah laku sehari-hari tidak mau mengikuti ajaran-ajaran Islam dengan berbagai alasan.

Sebenarnya, mereka itu tidak beriman. Dengan kemunafikan itu mereka ingin menipu Allah dan kaum Mukmin. Sesungguhnya yang tertipu itu adalah diri mereka sendiri. Namun, mereka tidak menyadarinya. Kemunafikan itu disebabkan berbagai penyakit hati seperti, riyak (beramal kebaikan dan ibadah ingin mendapat pujian manusia), ragu-ragu, sombong, hasad (dengki), licik, cinta dunia dan sebagainya. Sifat-sifat tersebut bisa berkembang biak dalam diri sehingga merubah karakter menjadi munafik kelas berat.

Ciri-cirinya, melakukan kerusakan di atas muka bumi, mengira kaum Mukmin bodoh, bermuka dua terhadap kaum Mukmin, meremehkan kaum mukmin dan menjual kepentingan akhirat demi kepentingan duniawi.

 

Tafsir

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Amaliyah
Logo