Hari ke-7: Tadabbur Surah Al-Baqarah Ayat 77-88

Hari ke-7: Tadabbur Surah Al-Baqarah Ayat 77-88

Ayat 77-83 masih menjelaskan karakter Bani Israel yang suka membangkang dan durhaka kepada Allah dan Rasul mereka. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa Allah itu Maha Mengetahui yang ghaib, apalagi yang nyata. Fakta lain yang Allah buka kepada ialah Bani Israel itu tidak memahami isi Kitab mereka dengan baik dan benar melainkan perkiraan belaka.

Para ulama mereka suka mengubah isi Kitab itu sesuai keinginan masyarakat sambil mengklaim sebagai wahyu. Tujuannya tak lain kecuali meraup keuntungan dunia (harta). Celakanya, ancaman neraka yang Allah berikan, malah mereka tanggapi sambil berkata: “Kita tidak akan masuk neraka kecuali beberapa hari saja.” Ucapan ini tentulah tidak didasari ilmu. Padahal, kalau saja mereka beriman dengan benar dan melakukan berbagai amal saleh yang Allah syariatkan, mereka akan masuk surga dan mereka kekal di dalamnya.

Sesungguhnya Allah telah mengambil janji dengan Bani Israel terkait beberapa perkara pokok berikut:

  1. Tidak menyembah kecuali hanya kepada Allah. Artinya, Allah mengajarkan kepada mereka tauhid (mengesakan) Allah dalam ibadah dan sistem hidup.
  2. Berbakti dan melayani kedua orang tua sebaik dan semaksimal mungkin yang dapat kita lakukan. Kemudian seperti itu pula terhadap karib kerabat, para anak yatim dan kaum fakir miskin.
  3. Berakhlak baik dengan manusia di antaranya mengucapkan kata-kata yang baik kepada manusia, baik dalam pergaulan sehari-hari, apalagi dalam berdakwah kepada Allah.
  4. Menegakkan shalat sebagai tiang agama. Tanpa dimulai dengan disiplin menunaikan shalat, akan sulit disiplin dalam ajaran-ajaran Allah yang lain.
  5. Menunaikan zakat sebagai simbol sistem ekonomi Islam sebagai ganti dari sistem riba (bunga) yang merajalela di tengah-tengah masyarakat Bani Israel. Faktanya, semua ajaran Allah yang mereka terima, mereka tinggalkan dan mereka lebih suka dengan ajaran-ajaran peninggalan nenek moyang.

Ayat 84 – 88 masih terkait dengan pelanggaran Bani Israel terhadap janji-janji mereka dengan Allah. Di antaranya, tidak boleh membunuh manusia dan mengusir orang dari negeri mereka. Janji-janji ini sudah mereka ikrarkan dan saksikan. Faktanya, mereka tetap saja melakukan kejahatan pembunuhan, mengusir sebagian masyarakat dari negeri mereka dan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.

Perilaku tersebut mencerminkan bahwa hakikatnya mereka beriman hanya kepada sebagian Kitab (Taurat) dan kafir kepada sebagian lain. Ancaman Allah terhadap mereka ialah kehinaan di dunia dan masuk neraka di akhirat. Allah tidak pernah lalai terhadap apa saja yang dilakukan manusia.

Perilaku dan sikap yang dibangun dan dikembangkan Bani Israel itu didasari paham dan karakter materialisme yang menggurita pemikiran, hati dan perasaan mereka. Materialisme inilah rahasia di balik perilaku dan sikap keras Bani Israel yang Allah ungkapkan. Materialisme itulah yang menyebabkan Bani Israel menjual akhirat mereka demi mendapatkan kenikmatan duniawi yang tidak seberapa dibandingkan dengan kebaikan akhirat yang Allah janjikan. Sebagai balasannya, Allah sediakan bagi mereka azab yang amat berat di kahirat dan tidak sedikitpun diberikan keringanan dan pertolongan.

Sikap kufur lain yang dilakukan Bani Israel ialah menolak dan membunuh setiap Rasul yang diutus Allah kepada mereka yang tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka. Penyebabnya, sifat sombong yang ada dalam diri mereka dan menjadikan hawa nafsu sebagai tuhan yang mererka taati.

 

Tafsir Ibnu Katsir

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Amaliyah
Logo