Ayat 89 – 93 masih terkait watak dan prilaku Bani Israel yang suka membangkang kepada Allah dan Rasul-Nya. Di antaranya, menolak Kitab Al-Qur’an yang mengakui Kitab Taurat dan Injil. Padahal sebelumnya, mereka meminta pertolongan dalam menghadapi kaum kafir. Namun, setelah Allah turunkan Al-Qur’an yang mereka ketahui kebenarannya, mereka kafir padanya. Maka Allah melaknat setiap kaum kafir.
Allah menilai perilaku Bani Israel tersebut sangat buruk karena memilih kafir (menolak Al-Qur’an) hanya disebabkan tidak suka mengapa Allah berikan karunia-Nya (Al-Qur’an )kepada selain kelompok mereka sehingga membuat mereka bertambah murka. Allah mengingatkan kaum kafir itu pasti Dia azab dengan azab yang menghinakan.
Allah menjelaskan bahwa alasan Bani Israel menolak Al-Qur’an karena tidak diturunkan kepada suku mereka adalah bohong. Kalau mereka beriman pada Allah dan wahyu-Nya, mengapa mereka membunuh para Nabi sebelumnya yang diutus kepada mereka? Nabi Musa datang mebawa bukti-bukti kebenaran Allah. Lalu, kenapa mereka tetap menjadikan anak sapi sebagai tuhan sekutu bagi Allah? Demikian pula saat Allah mengambil janji dan mengangkat bukit Sinai di atas kepala mereka agar mereka pegang teguh janji tersebut? Mereka malah berkata: “Kami dengar dan kami membangkang.” Mereka sudah sangat ketagihan menyembah anak sapi. Kalau mereka beriman, pasti bisa mentauhidkan Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun dan siapapun.
Ayat 94 – 101 masih berkisah tentang perilaku buruk Bani Israel. Mereka mengklaim hanya mereka yang akan masuk surga. Lalu, Allah menguji kebenaran klaim tersebut dengan ujian yang ril, yakni mencintai mati di jalan-Nya. Faktanya, mereka sama sekali tidak menginginkan kematian itu karena banyaknya dosa yang mereka lakukan. Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim dan menyekutukan-Nya.
Allah juga mengabarkan pada kita manusia yang paling rakus terhadap kehidupan dunia ialah kaum Yahudi dan kaum yang menyekutukan Allah. Mereka bukan hanya takut mati, akan tetapi juga ingin hidup 1.000 tahun. Kendati diberi Allah umur 1.000 tahun, mereka tidak akan mampu menjauhkan diri mereka dari azab Allah. Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
Allah menjelaskan, menolak Al-Qur’an dan Nabi Muhammad saw. itu sama dengan kafir dan memusuhi Allah, para malaikat, para Rasul-Nya, malaikat Jibril dan Mikail. Allah menjadi musuh kaum kafir.
Al-Qur’an itu diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dengan ayat-ayat yang menjelaskan semua perkara yang dibutuhkan manusia agar mereka hidup lurus sesuai yang diinginkan Alllah. Al-Qur’an juga menjelaskan prilaku Ahlul Kitab atau Bani Israel agar dapat kita jadikan pelajaran. Orang yang ingkar pada Al-Qur’an itu adalah orang yang fasik.
Sekelompok Bani Israel atau Ahlul Kitab itu suka ingkar janji dengan Allah, menolak wahyu Allah dengan sadar dan kebanyakan mereka tidak mau beriman kepada Nabi Muhammad saw. dan Al-Qur’an. Bahkan ketika Rasul Muhammad saw. diutus Allah dan membenarkan Kitab Taurat yang Allah turunkan untuk mereka, segolongan dari mereka menolaknya seakan mereka tidak mengetahuinya.