Hari ke-12: Tadabbur Surah Al-Baqarah Ayat 142-153

Hari ke-12: Tadabbur Surah Al-Baqarah Ayat 142-153

Masih terkait dengan sikap pembangkangan Ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani) terhadap Allah. Ayat 142 – 145 mengabarkan kepada Nabi Muhammad saw. bahwa perubahan kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka’bah tidak akan mereka terima. Orang-orang bodoh dari kalangan mereka akan mempertanyakan perubahan kiblat itu. Padahal timur dan barat adalah milik Allah.

Allah memerintahkan perubahan Kiblat kaum muslimin dari Baitul Maqdis ke Ka’bah atau ke arah Masjidil Haram agar diketahui siapa yang taat pada Rasul saw. dan siapa yang tidak. Ahlul Kitab itu mengetahui perintah perubahan itu dari Allah. Mereka menolaknya karena  dorongan hawa nafsu belaka. Allah tidak akan membiarkan apa saja yang mereka kerjakan.

Sebab itu,  Allah memperingatkan Nabi Muhammad saw. dan juga para pengikutnya sifat keras kepala Ahlul Kitab itu. Kendati Rasul saw. membawa kepada mereka semua bukti dari Allah terkait perubahan arah shalat (kiblat) itu, mereka tidak akan mengikuti kiblat Rasul saw. Allah peringatkan Rasul saw. dan kaum mukmin agar tidak mengikuti kiblat mereka. Mereka mengikuti kiblat mereka berdasarkan hawa nafsu belaka. Maka jangan sekali-kali meniru Ahlul Kitab dalam menjalankan agama. Mereka menjalankannya berdasar hawa nafsu, sedangkan Nabi Muhammad saw. berdasarkan wahyu Allah.

Ingatlah, sesungguhnya menjalankan agama Allah berdasarkan hawa nafsu adalah  perbuatan yang amat zalim dan termasuk menyekutukan Allah dengan hawa nafsu. Pola beragama seperti ini, yakni yang sesuai dengan hawa nafsu dijalankan dan yang tidak sesuai ditolak, sangat banyak kita temukan dalam masyarakat muslim hari ini. Allahul Musta’an.

Ayat 146 – 150 menjelaskan Ahlul Kitab  (Yahudi dan Nasrani yang diberikan Allah kepada mereka Kitab Taurat dan Injil) mengetahui betul bahwa Muhammad saw. itu adalah Rasulullah sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Segolongan mereka, khususnya para ulama mereka menyembunyikan kebenaran berita kedatangan nabi terakhir yang Allah cantumkan dalam Kitab mereka.  Mereka memahami betul perbuatan tersebut.

Sebab itu, Allah melarang kita untuk ragu terhadap kebenaran yang datang dari-Nya. Semua yang datang dari-Nya adalah benar. Allah perintahkan Rasul saw. dan umatnya agar menghadapkan diri ke arah Masjidil Haram sewaktu shalat. Tidak ada yang membantahnya kecuali orang-orang zalim dan musyrik. Allah larang Nabi saw. dan umatnya agar tidak takut kepada mereka dan takut hanya kepada Allah, supaya Allah sempurnakan nikmat Islam itu kepada mereka dan supaya mereka berada dalam petunjuk-Nya.

Ayat 151-153 menegaskan Muhammad itu Rasulullah yang bertugas membacakan semua ayat Allah, menyucikan jiwa, mengajarkan Al-Qur’an dan Hikmah serta apa yang belum kita ketahui.  Sebab itu, Allah memerintahkan kaum Mukmin untuk selalu mengingat-Nya, bersyukur pada-Nya, tidak mengingkari-Nya dan minta tolong pada-Nya melalui salat dan sabar agar Allah mau bersama mereka.

Tafsir Ibnu Katsir

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Amaliyah
Logo