Ayat 154-163 menjelaskan beberapa hal:
- Orang yang mati syahid di jalan Allah itu di alam barzah hidup dan mendapat kenikmatan dari Allah.
- Allah menguji kaum mukmin dengan ketakutan, kelaparan, kekurangan harta dan anggota keluarga serta buah-buahan. Orang mukmin yang sabar menghadapinya dan mengucapkan: Kami milik Allah dan kepada-Nya juga kami kembali, mendapat keberkahan hidup, kasih sayang Allah dan petunjuk-Nya.
- Bukit Shafa dan Marwah itu bagian dari syiar Allah. Sa’i di antara keduanya merupakan bagian ibadah Umrah dan Haji. Siapapun dari kaum mukmin yang berbuat kebaikan, pasti Allah berikan balasannya.
- Orang-orang yang menyembunyikan kebenaran dalam Al-Qur’an setelah dijelaskan Rasul saw. akan mendapat laknat Allah, malaikat dan kaum mukmin. Jika mereka bertobat, memperbaiki diri dan menjelasakan apa yang mereka sembunyikan itu, maka Allah menerima tobat mereka.
- Orang kafir yang mati dalam kekufurannya akan masuk neraka, kekal di dalamnya, tidak diringankan azabnya dan tidak ditolong. Sebab itu, tidak ada ilah (tuhan) yang berhak disembah kecuali Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Berbagai bukti Kekuasaan Allah dapat dipahami dalam penciptaan langit, bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang bisa berlayar di lautan, hujan yang turun dari langit yang membuat bumi menjadi subur sehingga menjadi sumber kehidupan bagi berbagai binatang, angin yang menggiring awan di antara bumi dan langit.
Sebagian manusia menjadikan tuhan-tuhan tandingan bagi Allah dan mencintai tuhan-tuhan tersebut seperti mencintai Allah. Mukmin sejati ialah yang mencintai Allah melebihi dari segala-galanya.
Orang-orang kafir dan musyrik akan mengetahui bahwa kekuatan itu sepenuhnya bagi Allah saat mereka melihat azab neraka di akhirat kelak. Allah Maha Keras Azab-Nya.
Saat melihat azab Allah di akhirat, para tokoh panutan kaum kafir dan musyrik berlepas diri dari para pengikut mereka dan hubungan diantara mereka terputus. Para pengikut itu menyesal perbuatan-perbuatan mereka. Allah memperlihatkan hasil perbuatan kekufuran dan kemusyrikan mereka sehingga mereka bertambah menyesal. Mereka tidak akan dikeluarkan dari neraka, kendati mereka menyesal ikut-ikutan kafir.
Allah mengingatkan agar kita makan yang halal dan baik. Hati-hati terhadap setan, karena setan menjebak kita dari makanan yang haram dan syubhat agar kita mudah dikendalikannya untuk berbuat dosa, keji dan mengada-ada terhadap Allah.