Ayat 78-83 masih menjelaskan sifat-sifat tercela Ahlul Kitab seperti, Diantara mereka ada yang memutar balikkan arti Al-Kitab agar orang mengira itulah Al-Kitab yang sebenarnya, padahal yang mereka baca itu adalah hasil karangan mereka sendiri. Mereka berkata bohong tentang Allah dengan penuh kesadaran.
Klaim mereka bahwa Nabi Isa adalah Tuhan sangat tidak masuk akal. Karena tidak mungkin seseorang yang diberi Allah wahyu, hikmah dan kenabian kemudian ia mengklaim dirinya sebagai tuhan. Sebab, tugas utama seorang Nabi atau Rasul ialah mengajarkan wahyu kepada manusia dan menjelaskan Tuhan yang sebenarnya, yakni Allah Ta’ala dan melarang manusia untuk menyekutukan-Nya dengan apapun dan siapapun. Begitu pula seorang nabi dan rasul itu tidak akan menyuruh umatnya menjadikan para malaikat dan para nabi sebagai tuhan-tuhan tandingan bagi Allah. Apakah mungkin ia menyuruh umatnya kafir setelah mereka muslim?
Para Nabi itu, sejak Adam sampai Isa, telah diambil kesaksian mereka oleh Allah, termasuk tentang kebenaran Nabi Muhammad saw. Kalau sekiranya mereka hidup, merekapun siap memberikan kesaksian itu. Sebab itu, siapa saja yang tidak mau mengikuti agama dan ajaran Nabi Muhammad, maka mereka termasuk orang yang durhaka pada Allah.
Sebab itu, tidak ada alasan untuk menolak Islam sebagai the way of life (jalan hidup) yang dibawa Nabi Muhammad itu karena Islam adalah agama yang diturunkan Allah untuk keselamatan manusia di dunia dan akhirat. Semua benda langit dan bumi tunduk pada-Nya dengan suka rela atau terpaksa dan kepada-Nya semuanya akan dikembalikan.
Ayat 84-91 menjelaskan sikap yang harus diambil oleh umat Nabi Muhammad saw. terhadap Islam dan kepada semua Nabi sebelum Nabi Muhammad. saw. Jangan sampai umat Islam menolak kebenaran para Nabi Allah dan kebenaran Islam dengan segala ajarannya sebagaimana yang dilakukan oleh Ahlul Kitab dan orang kafir lainnya. Sebab itu, Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw. dan umatnya untuk mendeklarasikan bahwa mereka beriman kepada Allah, Al-Qur’an, apa saja yang diturunkan kepada Ibrahim, Ishak, Ya’kub, anak cucunya, Musa dan Isa. Mereka semua adalah Nabi Allah. Kami tidak akan membeda-bedakan diantara mereka dan kami tunduk kepada Allah. Karena itu, siapa saja yang mencari agama selain Islam setelah kerasulan Nabi Muhammad, maka tidak akan diterima Allah dan di akhirat akan menyesal dan akan masuk neraka.
Allah tidak akan memberikan hidayah Islam kepada orang-orang kafir setelah mereka beriman dan menyaksikan kebenaran kerasulan Nabi Muhammad saw dalam Kitab Suci mereka (Taurat dan Injil). Allah akan melaknat mereka, megazab mereka dengan neraka Jahanam dan tidak akan diringankan sedikitpun azab untuk mereka, sedangkan mereka kekal di dalamnya. Kecuali, jika mereka bertaubat setelah kafir itu dengan masuk Islam dan memperbaiki diri dengan konsep Islam, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sebaliknya, orang-orang yang kafir setelah beriman, kemudian semakin bertambah kekufuran mereka, Allah tidak akan menerima tobat mereka. Mereka adalah orang-orang yang sesat dari jalan Allah. Demikian juga orang-orang yang kafir dan mati dalam kekafiran, Allah tidak akan menerima tebusan apapun kendati dengan emas seberat timbangan bumi. Allah siapkan bagi mereka azab neraka yang amat pedih dan mereka tidak akan mendapatkan penolong.
Sesungguhnya, semua ajaran para Rasul Allah itu sama prinsipnya, yakni mengesakan atau mentauhidkan Allah. Setelah Rasul Muhammad saw. diutus Allah, semua ajaran para Rasul itu tidak berlaku lagi dan hanya Islam yang diakui Allah.