Ayat 158 – 165 masih menjelaskan kerasnya pembangkangan kaum musyrikin terhadap Rasulullah dan Al-Qur’an. Apa kah mereka beriman menunggu sakaratul maut atau kehancuran alam semesta? Ingatlah, ketika nyawa sudah di tenggorokan atau kiamat tiba, maka tidak berguna lagi pengakuan dan iman pada Allah, Rasul-Nya dan Kitab-Nya. Bahkan iman yang tidak melahirkan amal saleh juga tidak bermanfaat.
Ayat 160 menjelaskan sistem reward (imbalan) dan punishment (hukuman). Satu kebaikan yang didasari iman dan ikhlas dibalas sepuluh kali lipat. Sedangkan satu kejahatan dibalas setimpal. Tiada kezaliman sedikit pun dalam sistem Allah.
Allah perintahkan Rasul Saw. agar menyatakan kepada kaumnya bahwa Beliau telah diberi petunjuk kepada jalan hidup yang lurus, yaitu dīn (sistem hidup) sesuai agama Ibrahim yang lurus, atau fitrah (agama Tauhid) . Agama Tauhid ialah menyerahkan semua salat, ibadah, hidup dan mati hanya untuk Allah, tidak menyekutukan-Nya dengan apapun dan siapapun.
Tidaklah pantas selain Allah menjadi tuhan karena tidak bisa menciptakan apa pun. Allah menjadikan setiap perbuatan menjadi tanggung jawab pelakunya. Manusia akan melihat perbuatan mereka di akhirat. Allah jua yang memampukan manusia membangun bumi dari generasi ke generasi. Dia juga mengangkat derajat sebagian manusia di atas sebagian yang lain sebagai ujian terhadap kelebihan yang diberikan Allah. Allah Mahacepat hukuman-Nya, namun Dia Maha Pengampun dan Penyayang.