Hari ke-104: Tadabbur Surah At-Taubah Ayat 62-72

Hari ke-104: Tadabbur Surah At-Taubah Ayat 62-72

Ayat 62-68 masih menyoroti sifat dan karakter kaum Munafikin dan ancaman Allah terhadap mereka di dunia dan akhirat. Di antaranya:

  1. Orang-orang Munafik itu bersumpah atas nama Allah agar kaum mukmin meridai mereka.
  2. Seharusnya, mereka lebih berhak mencari ridha Allah dan Rasul-Nya ketimbang ridha kaum mukmin, jika mereka benar-benar beriman. Apakah mereka tidak tahu siapa saja yang menentang Allah dan Rasul-Nya akan masuk neraka dan kekal di dalamnya? Itulah kehinaan yang amat besar.
  3. Sebenarnya orang-orang munafik itu takut sekali diturunkan kepada mereka satu surah Al-Qur’an yang membongkar isi hati  mereka. Allah perintahkan Rasul saw. agar mengatakan kepada mereka: Silahkan kalian memperolok-olok kaum mukmin, Allah akan membongkar apa yang kalian takutkan. Allah buktikan janji tersebut dengan menurunkan salah satu surah Al-Qur’an dengan nama mereka yakni, “Al-Munafiqun” surah ke 63.
  4. Kalau ditanyakan kepada kaum Munafik kenapa mereka suka memperolok-olok Allah, Rasul saw. dan Al-Qur’an. Mereka menjawab: Kami hanya sekedar mempermainkan kata-kata dan ini hanya obrolan pinggir jalan saja. Allah menjelaskan bahwa perbuatan tersebut tidak pantas dan membatalkan iman mereka sehingga menjadi kafir kembali. Allah akan tentukan siapa diantara kelompok mereka yang memperolok-olokan Allah, Rasul saw. dan Al-Qur’an yang akan dimaafkan dan siapa yang akan diazab.
  5. Ciri-ciri kamu Munafik lainnya, kaum laki-laki dan perempuannya, saling mendukung, mereka menyuruh kepada kemungkaran dan mencegah yang ma’ruf, kikir dan melupakan Allah, maka Allah juga melupakan mereka. Sungguh orang-orang munafik itu adalah orang-orang pendurhaka.
  6. Allah menjanjikan kepada kaum Munafik laki-laki dan perempuannya serta orang-orang kafir lainnya neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu balasan mereka. Allah melaknat mereka dan mereka mendapatkan azab yang kekal.

Ayat 69 dan 70 masih meneruskan pembahasan mengenai kaum Munafik. Nasib kaum Munafik itu sama seperti orang-orang sebelum mereka yang jauh lebih kuat dan lebih banyak harta dan anak-anak mereka, seperti kaum ‘Ad, Tsamud, Fir’aun dan sebagainya. Silahkan menikmati kenikmatan dunia seperti yang yang dinikmati kaum-kaum durhaka sebelum mereka, bersikap sinis terhadap ayat-ayat Allah dan Rasul-Nya. Nasib mereka akan sama dengan kaum-kaum yang durhaka sebelumnya. Semua amal kebaikan mereka di dunia batal di sisi Allah dan akan menjadi kaum yang merugi di dunia dan akhirat.

Mereka tidak mau belajar dari kaum-kaum sebelum mereka seperti, kaum Nuh, Ad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, negeri  Sodom (kaum Luth) yang dihancurkan. Allah telah utus rasul-rasul-Nya dengan membawa wahyu-Nya. Mereka menolak dan memeranginya. Itulah kezaliman mereka yang menyebabkan Allah bertindak, menyiksa dan menghancurkan mereka.

Adapun ayat 71 dan 72 menjelaskan betapa karakter dan sifat orang-orang mukmin itu bertolak belakang dengan karakter dan sifat kaum munafik. Demikian juga balasan yang akan mereka terima di akhirat kelak sangatlah kontras. Diantara karakter dan sifat orang-orang mukmin laki-laki dan mukmin perempuan itu ialah:

  • Sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain (saling memberikan loyalitas), bersahabat dekat dan menjadikan diantara mereka pemimpin.
  • Menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar, yakni sangat memperhatikan nasib dan perbaikan masyarakat.
  • Menegakkan salat dengan sungguh-sungguh, baik sayarat, rukun maupun nilai-nilai yan terkandung dalam ibadah shalat.
  • menunaikan zakat dengan jujur dan ikhlas sesuai jenis harta dan penghasilan.
  • Mentaati Allah dan Rasul saw. sepenuh hati. Karakter dan sifat-sifat tersebut yang menyebabkan Allah merahmati mereka berdasarkan Keperkasaan dan Kebijaksanaan-Nya.

Bukan hanya itu, Allah menjanjikan kepada mereka surga yang mengalir di bawahnya bermacam-macam sungai, mereka kekal di dalamnya, mendapatkan tempat tinggal yang amat baik di surga ‘Adn. Sedangkan keridhaan dari Allah jauh lebih besar dari semua nikmat surga itu. Itulah kesuksesan tanpa batas.

Tafsir

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Amaliyah
Logo