Ayat 26-33 menjelaskan beberapa hal pokok:
- Orang-orang yang beriman dengan benar dan beramal saleh secara maksimal yang mereka mampu akan dimasukkan Allah ke dalam surga dalam keadaan mulia dan wajah yang berseri-seri. Di dalam surga mereka akan diberi Allah kesempatan melihat wajah-Nya. Inilah nikmat Allah yang terbesar bagi kaum Mukmin yang beramal saleh, melebihi surga dan seisinya.
- Orang-orang yang kafir pada Allah dan Rasul Saw. maka Allah akan masukkan mereka ke dalam neraka dalam keadaan hina dan muka yang hitam pekat dan.Mereka kekal di dalamnya.
- Di akhirat nanti Allah akan kumpulkan semua manusia dan jin di mahsyar. Orang-orang kafir dan musyrik akan ditempatkan pada satu tempat terpisah dari kaum Mukmin. Kemudian Allah pisahkan antara orang-orang menyekutukan Allah itu dengan tuhan-tuhan yang mereka sembah. Lalu, tuhan-tuhan tersebut memberikan kesaksian bahwa mereka tidak tahu menahu dengan perbuatan manusia yang menyembah mereka dan bahkan tidak pernah menyuruh mereka. Cukuplah Allah sebagai saksinya.
- Allah akan memutuskan semua perkara terkait manusia dengan Maha Adil. Saat itu tidak akan berguna lagi kebohongan.
- Tidak ada alasan kafir atau menyekutukan Allah karena Dia yang memberi kita rezeki, penglihatan, pendengaran, menghidupkan, mematikan dan mengatur semua urusan. Hanya Allah Tuhan yang Hak. Tidak ada selain hak itu kecuali kesesatan.
- Pembangkangan atas kebenaran Allah, Rasul-Nya dan Al-Qur’an adalah faktor penghalang dari keimanan. Itu adalah keputusan dan sistem Allah yang diberlakukan pada manusia.
Ayat 34-36 mengajak orang-orang musyrik dan kafir untuk berpikir ilmiah agar dapat membedakan antara tuhan-tuhan sembahan mereka dengan Allah. Nyata sekali bahwa tuhan-tuhan mereka itu tidak bisa menciptakan sesuatu apapun, sedangkan Allah adalah Pencipta segala sesuatu dari awal kemudian Dia mengulangi ciptaan yang sama. Demikian juga tuhan-tuhan mereka tidak mampu sedikit pun menunjuki mereka jalan yang lurus, sedangkan Allah berkuasa memberikan petunjuk jalan hidup mereka. Mana yang lebih berhak untuk diikuti? Tuhan-tuhan mereka ataukah Allah?
Ayat 37-42 menjelaskan kebenaran Al-Qur’an datang dari Allah. Kalau orang-orang kafir itu tidak percaya, silakan buat satu surah saja yang bisa menyamainya. Sungguh kemusyrikan menjadi penghalang hati mereka tidak bisa menerima Al-Qur’an.
Allah juga memperingatkan Nabi Muhammad Saw. bahwa penolakan orang-orang kafir terhadap Al-Qur’an jangan sampai mempengaruhi kerja dakwah dalam menyebarluaskan Al-Qur’an ditengah masyarakat. Orang-orang kafir itu sulit diberikan pemahaman kendati mereka mendengarkan Al-Qur’an karena mereka tidak menggunakan akal mereka secara baik dan maksimal.