Ayat 43 dan 44 menerangkan kendati orang kafir dan musyrik itu melihat kesalehan pribadi Rasul Saw. namun sulit diberi pengetahuan karena mereka tidak mau membuka mata kepala dan mata hati untuk melihat dan memahami ayat-ayat Allah. Dengan demikian mereka menzalimi diri sendiri.
Ayat 45 menjelaskan orang-orang yang kafir dan tidak percaya akan hari kiamat, nanti mereka akan menyadari betapa singkatnya kehidupan dunia. Saat itu mereka juga akan menyadari kerugian yang mereka derita.
Ayat 46 menjelaskan kendati Allah memperlihatkan kepada Nabi Saw. sebagian siksaan yang dijanjikan untuk orang kafir itu atau tidak diperlihatkan semasa Beliau hidup, maka Allah tetap menjadi saksi terhadap apa yang mereka kerjakan.
Ayat 47-53 menjelaskan setiap umat itu Allah utus seorang rasul yang menyampaikan kebenaran agar semua keputusan-Nya terhadap mereka penuh keadilan. Rasul itu tidak mengetahui kapan terjadinya kiamat dan tidak bisa memberi manfaat atau mudarat. Setiap umat itu ada ajalnya. Tidak akan pernah ditambah atau dikurangi.
Azab Allah itu datang dengan tiba-tiba dan tidak akan ada yang dapat menghalanginya. Demikian juga azab akhirat, orang-orang zalim tidak akan dapat lari darinya. Sebab itu, jangan sekali-kali ragu pada akhirat itu.
Ayat 54-56 menjelaskan orang-orang kafir dan zalim itu nanti di akhirat akan sangat menyesali perbuatan mereka semasa hidup di dunia. Mereka berupaya mencari jalan keluar termasuk ingin memberikan tebusan. Namun, penyesalan itu tidak akan berguna sedikit pun. Allah akan putuskan perkara mereka dengan seadil-adilnya. Dialah Pemilik langit dan bumi termasuk manusia, serta yang menghidupkan dan mematikan mereka. Janji-Nya adalah benar akan dilaksanakan-Nya, termasuk janji surga dan neraka di akhirat kelak.
Ayat 57-61 menjelaskan:
- Bahwa Allah menyeru manusia dengan penuh kasih sayang agar mengimani dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan dunia karena Al-Qur’an itu sebagai pelajaran, obat fisik, obat jiwa, petunjuk jalan yang lurus serta rahmat bagi orang yang mengimaninya. Tanpa Al-Qur’an manusia akan sakit jiwa dan tersesat sehingga menderita dalam kehidupan dunia dan akhirat.
- Ingatlah wahai manusia, Al-Qur’an itu jauh lebih baik dari dunia dan seisinya. Sebab itu pantas kalau kita bangga dan bahagia hidup bersama Al-Qur’an. Di samping itu, Al-Qur’an akan menetapkan hukum segala sesuatu terkait halal dan haram. Itulah hukum yang lurus dan benar. Selain hukum Al-Qur’an dan Sunnah Rasul Saw. adalah penuh syahwat, kepentingan dunia, kezaliman dan kesesatan.
- Di antara rahmat Allah pada manusia ialah Dia membuka pintu tobat sebelum manusia sekarat, termasuk bagi orang-orang kafir dan mengada-adakan kebohongan pada Allah. Bagi manusia yang mati dalam kekafiran, Allah akan putuskan hukuman yang setimpal atas mereka di akhirat. Faktanya, kebanyakan manusia tidak bersyukur pada Allah.
Allah menyaksikan dan memperhatikan semua gerak-gerik Nabi Muhammad Saw. kendati hanya sebesar inti atom. Semuanya sudah tercatat di Lauh Mahfuz di sisi-Nya.