Hari ke-118: Tadabbur Surah Hud Ayat 1-12

Hari ke-118: Tadabbur Surah Hud Ayat 1-12

Ayat 1 diawali dengan 3 huruf Hijaiyyah (huruf Arab), yaitu, alif, lam dan ra. Dalam Al-Qur’an terdapat 29 surah yang awalnya dimulai dengan gabungan beberapa huruf seperti ini. Tidak ada yang mengetahui maknanya kecuali hanya Allah. Rasul saw. tidak pernah menjelaskan maksudnya. Demikian juga para sahabat Rasul saw. yang kepada mereka Al-Qur’an diturunkan pertama kali, tidak pernah menjelaskan apa maksudnya. Sebab itu, jumhur ulama tidak berani menafsirkannya. Mereka hanya mengatakan: Allah-lah yang Mengetahui maksudnya.

Ayat 1-5 menjelaskan bahwa Al-Qur’an itu sangat teliti dan rinci ayatnya karena diturunkan Allah yang Maha Bijaksana. Diantara isinya ialah masalah Tauhid, istighfar kunci kehidupan yang berkah dan baik, semua manusia akan kembali kepada Allah. Allah mengetahui kemunafikan dan semua isi hati manusia.

Ayat 6 dan 7 menjelaskan dua prinsip akidah atau keimanan yang harus dipegang teguh oleh kaum Mukmin:

  1. Allah menyatakan diri-Nya pasti memberi rezeki setiap makhluk ciptaan-Nya; manusia, hewan dan sebagainya. Sebab itu, kita sebagai makhluk yang dimuliakan-Nya tidak perlu khawatir akan rezeki itu, pasti Allah jamin.
  2. Allah adalah Pencipta langit dan bumi dalam enam hari atau masa. Tujuan manusia diberi kesempatan hidup di dunia atau di atas bumi ialah untuk menguji siapa di antara mereka yang hidup sesuai sistem-Nya dan siapa yang tidak. Sebab itu, tidak ada alasan orang-orang kafir tidak percaya kepada hari kebangkitan atau hari kiamat.

Sedangkan ayat 8-11 menjelaskan beberapa karakter orang-orang kafir. Diantarannya:

  1. Kalau Allah undurkan azab pada mereka, mereka malah menantangnya.
  2. Kalau Allah berikan nikmat setelah kesulitan, mereka mengira hasil usaha mereka dan mereka berbangga diri. Padahal, jika mereka beriman, sabar dan beramal saleh mereka mendapatkan ampunan dan surga. Sebab itu, orientasi hidup kaum Mukmin ialah ampunan dan surga-Nya.

Ayat 12 menjelaskan betapa dahsyatnya perlawanan orang-orang kafir kepada dakwah Rasul Saw. sehingga nyaris Beliau meninggalkan sebagian wahyu agar mendapat dukungan mereka. Kaum kafir Quraisy mempertanyakan kenapa Allah tidak turunkan harta atau malaikat yang mendampinginya. Uacapan ini menyebabkan dada Rasul Saw. bersedih. Lalu Allah kuatkan hati Beliau dengan mengatakan: Engkau hanya bertugas menyampaikan wahyu yang diturunkan. Allah lah yang mengurusi segala sesuatu.

Tafsir

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Amaliyah
Logo