Ayat 31-35 meneruskan kisah Yusuf dengan istri Raja dan menjelaskan ia sangat marah setelah mendengar kasusnya tersebar dikalangan para wanita Mesir. Lalu Ia mengumpulkan mereka dan menyiapkan bagi setiap mereka sebilah pisau. Setelah itu, ia memerintahkan Yusuf lewat dihadapan mereka. Saat Yusuf lewat, mereka terkagum dan terpana melihat ketampanan Yusuf dan berkata: Ini bukan manusia biasa, tapi malaikat yang mulia.
Saking terpananya melihat Yusuf, mata pisau itu telah melukai tangan mereka tanpa sadar. Lalu istri Raja berkata: Makanya jangan kalian caci maki saya. Saya merayunya dan ia menolaknya. Karena tidak mau mengikuti perintahku, maka ia harus dipenjara agar ia menjadi kerdil. Lau Yusuf berkata: Ya Allah, penjara lebih aku cintai dari memenuhi ajakan serong mereka. Jika Engkau tidak hindarkan aku dari tipu daya mereka, pastilah aku menjadi jahiliyah; melanggar sistem Allah. Lalu Yusuf dipenjara beberapa tahun, kendati fakta menunjukkan Yusuf tidak bersalah.
Ayat 36 & 37 menjelaskan dua pemuda penghuni penjara bersama Yusuf memintanya menakwilkan mimpi mereka yang berbeda. Yang satu bermimpi memeras anggur dan yang satu lagi bermimpi roti yang di kepalanya dipatok burung. Yusuf memanfaatkan kondisi itu untuk berdakwah kepada mereka dan berkata: Setelah makanan datang saya akan kabarkan pada kalian. Ilmu ini karunia Allah dan saya me-ninggalkan agama kaum yang tidak beriman pada Allah dan akhirat.