Ayat 53 – 57 menjelaskan babak baru dalam kehidupan nabi Yusuf. Nabi Yusuf mengakui dahsyatnya dorongan hawa nafsunya dan yang selamat hanyalah yang dirahmati Allah. Nabi Yusuf pun bernegosiasi dengan sang Raja agar diserahkan kepadanya kendali negara. Permintaan ini diajukannya setelah ada tawaran dan pengakuan dari Raja bahwa Yusuf akan diberikan posisi yang sangat kuat dan dipercaya. Inilah pencapaian puncak Nabi Yusuf. Allah berikan padanya sebagai balasan atas istiqamahnya di jalan Allah dalam segala kondisi. Namun demikian, menurut Allah, balasan Akhirat tetap jauh lebih baik bagi orang-orang beriman dan bertaqwa.
Ayat 58-63 menjelaskan, akibat musim paceklik yang diprediksi Nabi Yusuf sebelumnya, maka saudara-saudaranya datang ke Mesir membeli kebutuan pokok. Nabi Yusuf mengenal mereka, namun mereka tidak mengenalnya. Lalu Yusuf meminta saudara-saudaranya itu untuk membawa Bunyamin ke Mesir kali berikutnya. Kalau tidak, maka transaksi berikutnya akan distop. Tanpa mereka sadari, uang mereka diletakkan para pegawai Yusuf dalam makanan pokok yang mereka beli. Setelah pulang, mereka merayu Ya’kub, agar diizinkan membawanya ke Mesir.
Ayat 64 – 69 meneruskan kisah Yusuf dengan saudara-saudaranya. Maka dengan berat hati Ya’qub menyetujui permintaan anak-anaknya untuk dibawa ke Mesir dengan komitmen (sumpah) seperti saat mereka meminta Yusuf dahulu untuk diajak bermain-main ke luar kampung. Ya’qub yakin Allah sebaik-baik Pemelihara dan Maha Pengasih lagi Penyayang.
Saat mereka membuka barang-barang yang mereka bawa dari Mesir, mereka menemukan uang mereka dalam barang-barang yang mereka beli secara utuh. Hal ini membuat mereka semakin yakin bahwa mereka akan menadapatkan transaksi yang jauh lebih mudah dan lebih besar jika mereka membawa Bunyamin yang diminta Yusuf.
Melihat kenyataan tersebut, Ya’qub mengusulkan strategi agar mereka masuk ke istana Raja Mesir dengan terpisah dan dari pintu yang berbeda. Dengan demikian diharapkan Bunyamin tidak terdeteksi oleh Raja Mesir (Yusuf) yang memintanya datang. Dengan keyakinan bahwa strategi tidak akan berguna dihadapan kehendak Allah dan tetap bertawakkal hanya kepada-Nya. Terbukti, strategi tersebut tidak berguna dan hanya membuat Yusuf mudah mengenal saudara kandungnya yang bernama Bunyamin. Setelah melihatnya, Yusuf langsung memeluknya dan berkata padanya : Saya adalah saudaramu. Sebab itu, janganlah kamu bersedih terhadap apa yang mereka lakukan pada saya.
Tafsir Ibnu Katsir
- Yusuf, ayat 53
- Yusuf, ayat 54-55
- Yusuf, ayat 56-57
- Yusuf, ayat 58-62
- Yusuf, ayat 63-64
- Yusuf, ayat 65-66
- Yusuf, ayat 67-68
- Yusuf, ayat 69