Ayat 11-18 menjelaskan kegigihan para rasul Allah sebelum Rasulullah Saw. dalam menyampaikan dakwah Tauhid, ancaman dan intimidasi kaum mereka dan bagaimana kesudahan hidup oarang-orang yang beriman dan orang-orang yang kafir kepada mereka. Para Rasul itu mengakui bahwa mereka juga manusia dan tidak mungkin mampu menciptakan sesuatu mukjizat kecuali atas izin Allah. Pembangkangan dan kekufuran kaum mereka terhadap Allah dan wahyu-Nya, mereka hadapi dengan bertawakkal kepada Allah dan bersabar atas kejahatan yang dilakukan terhadap mereka.
Orang-orang kafir itu malah mengancam para Rasul mereka dengan hendak mengusir dari negeri mereka atau kembali kepada milllah (agama nenek moyang) yang mereka anut selama ini.
Akibat ulah dan perbuatan orang-orang kafir tersebut, Allah mewahyukan kepada para rasul-Nya bahwa Dia pasti akan membinasakan kaum mereka yang kafir itu. Kemudian Allah akan menempatkan para rasul tersebut di negeri itu setelah kaum mereka dibinasakan. Hal tersebut adalah balasan bagi orang-orang yang takut kepada Allah dan ancaman-Nya, sedangkan mereka memohon kemenangan hanya dari Allah.
Adapun di akhirat kelak, orang-orag kafir itu akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam, diberi minuman air nanah yang panas sehingga mereka merasakan sakit yang seakan mematikan, namun mereka tidak bisa mati. Kepada mereka, diberikan azab dari segala penjuru dan dari punggung atau sebelah belakang mereka ada azab yang berat.
Yang demikian itu karena semua amal kebaikan orang-orang kafir itu tidak diterima Allah. Amal mereka bagaikan debu yang terbang ditiup angin. Mereka tidak kuasa menahannya. Semua itu disebabkan kesesatan jalan hidup yang mereka tempuh saat hidup di dunia.