Ayat 1-7 dari surah Al-Isra’ menjelaskan beberapa hal berikut:
- Allah memperjalankan Nabi Muhammad Saw. di waktu malam (Isra’), dari Masjid Haram di Mekkah ke Masjid Aqsha di Palestina agar Beliau melihatkan ayat-ayat kebesaran-Nya. Dengan demikian, keyakinan Nabi Muhammad Saw. kepada Allah sangat kuat dan tidak akan mengandung sedikit pun keraguan sebagaimana keyakinan para nabi Allah sebelum Beliau.
- Allah berikan Kitab Taurat kepada Musa agar menjadi petunjuk bagi Bani Israel agar mereka tidak menjadikan selain Allah sebagai penolong, seperti yang terjadi pada anak cucu pengikut Nabi Nuh yang diselamatkan Allah. Nabi Nuh adalah hamba yang pandai bersyukur kepada Allah.
- Allah telah putuskan bahwa Bani Israel itu melakukan kerusakan dua kali dengan kesombongan yang luar biasa.
- Ketika kesombongan pertama terjadi, Allah utus manusia yang memiliki kekuatan dahsyat, lalu mereka membumi hanguskan Palestina dan Bani Israel. Menurut Ibnu Katsir, peristiwa itu terjadi saat Nebukadnezar, Raja Babilonia menduduki Palestina jauh sebelum kelahiran Nabi Muhammad Saw. Ia menawan kaum Yahudi dan membawa mereka ke beberapa negeri Afrika dan Eropa.
- Akan datang giliran Bani Israel memiliki harta yang melimpah keturunan yang besar. Isyaratnya sudah dapat kita saksikan seperti saat ini. Jika mereka berlaku baik, maka kebaikan kembali kepada diri mereka. Jika mereka melakukan kerusakan dan kesombongan yang kedua, maka Allah akan kirim lagi hamba-hamba-Nya yang akan membumi hanguskan mereka untuk kedua kalinya.
Ayat 8 meneruskan ayat sebelumnya terkait Bani Israel dan menegaskan bahwa rahmat Allah atas Bani Israel tergantung prilaku mereka. Jika mereka mengulangi kejahatan dan kesombongannya, maka Allah akan hancurkan mereka untuk kali kedua dan menyiapkan neraka Jahanam sebagai tempat mereka di akhirat nanti.
Ayat 9 dan 10 menjelaskan bahwa Al-Qur’an itu menunjuki manusia ke jalan yang lebih lurus dan mengabarkan kepada kaum Mukmin yang beramal saleh bahwa sesungguhnya bagi mereka pahala yang besar (surga). Orang yang tidak beriman kepada akhirat akan mendapatkan azab neraka.
Ayat 11 menjelaskan bawa manusia terkadang suka berdoa kepada yang buruk seperti halnya terbiasa berdoa kepada kebaikan. Di antara sifat manusia itu adalah tergesa-gesa.
Ayat 12-17 menjelaskan empat hal:
- Malam dan siang adalah tanda kebesaran Allah. Allah ciptakan siang untuk mencari rezeki dan dengan matahari manusia dapat menghitung tahun dan perhitungan lainnya. Semuanya Allah ciptakan dengan rinci.
- Allah telah siapkan catatan amal setiap manusia. Di akhirat akan digantungkan di leher masing-masing dan masing-masing manusia akan membaca kitab catatan tersebut sendiri-sendiri.
- Yang mendapat petunjuk Islam akan menikmati kebaikannya dan yang tersesat dari Islam akan merasakan akibatnya. Hukuman perbuatan dosa hanya akan ditanggung pelakunya. Allah tidak menyiksa suatu kaum sebelum Ia mengutus rasul-Nya kepada mereka.
- Berapa banyak sudah negeri yang Allah hancurkan disebabkan orang-orang kayanya hidup bermewah-mewah dan melakukan berbagai dosa, seperti yang terjadi pada beberapa kaum setelah Nabi Nuh., seperti ‘Ad, Tsamud, Fir’aun dan sebagainya. Sebab itu, kita umat Nabi Muhammad Saw. hendaknya dapat mengambil perlajaran.
Sumber: Mushaf Tadabbur, Fathuddin Ja’far
Tafsir Ibnu Katsir