Ayat 28 meneruskan ayat sebelumnya terkait berbuat baik kepada orang tua, karib kerabat dan orang miskin lainnya. Jika kita tidak memiliki uang yang akan diberikan kepada kerabat dan orang miskin lainnya, maka katakan kepada mereka perkataan yang lemah lembut.
Ayat 29-38 menjelaskan tujuh larangan dan tiga perintah Allah yang harus kita taati:
- Jangan pelit dan boros.
- Jangan membunuh anak karena takut miskin. Sebab rezeki itu di Tangan Allah.
- Jangan dekati zina, karena zina itu dosa dan cara hubungan seks yang kotor.
- Jangan membunuh orang. Jika terjadi kasus pembunuhan, maka ahli warisnya yang menjadi kuasa hukumnya dan boleh menuntut dengan hukuman yang setimpal.
- Jangan memakan harta anak yatim, kecuali sebatas upah pengelolaannya.
- Jangan berpendapat pada hal yang tidak ada dasar ilmunya, karena pendengaran, penglihatan dan hati akan dimintakan pertanggung jawabannya.
- Jangan berjalan di atas bumi dengan sombong, karena tidak akan mampu merobek bumi dan menyamai tingginya gunung.
Adapun tiga perintah ialah:
- menempati janji
- memenuhi sukatan dan
- menimbang dengan neraca yang benar.
Ayat 39-49 menjelaskan enam hal penting berikut ini:
- Semua perintah dan larang yang dijelaskan Allah sebelumnya berupa wahyu yang mengandung untaian hikmah yang akan mendatangkan kebaikan yang banyak bagi pelakunya. Sebab itu, jangan sekali-kali meyakini ada tuhan lain bersama Allah (menyekutukan-Nya), karena akan menyebabkan Allah marah dan melemparkan Anda ke dalam neraka.
- Orang-orang yang menuduh Allah memiliki anak wanita dari kalangan malaikat sedangkan mereka memilih dan mengutamakan anak laki-laki untuk diri mereka sendiri adalah tidak beradab kepada Allah, Pencipta mereka.
- Allah telah mengulang-ulang peringatan-Nya dalam Al-Qur’an agar kaum musyrikin mendapat pelajaran. Namun, yang terjadi adalah kesesatan mereka bertambah jauh.
- Sekiranya ada tuhan-tuhan lain bersama Allah, pastilah tuhan-tuhan tersebut mencari jalan untuk bertemu dengan Allah yang memiliki ‘Arasy (Singgasana) di langit. Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan. Semua benda langit dan bumi bertasbih (mengakui dan mengesakan) kepada-Nya.
- Orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, Allah buat pembatas antara hati mereka dengan Al-Qur’an sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Mereka berpaling dari Al-Qur’an dan menuduh Rasul Saw. itu tukang sihir, penyair dan sebagainya. Sebab itu, mereka tersesat dari jalan Allah dan tidak mampu mengikuti ajaran Islam.
- Orang-orang kafir tidak percaya Allah Kuasa membangkitkan dan menghidupkan manusia setelah mati dan tulang belulang mereka yang sudah tercerai berai.
Sumber: Mushaf Tadabbur, Fathuddin Ja’far
Tafsir Ibnu Katsir
- Al-Isra’, ayat 26-28
- Al-Isra’, ayat 29-30
- Al-Isra’, ayat 31
- Al-Isra’, ayat 32
- Al-Isra’, ayat 33
- Al-Isra’, ayat 34-35
- Al-Isra’, ayat 36
- Al-Isra’, ayat 37-38
- Al-Isra’, ayat 39
- Al-Isra’, ayat 40
- Al-Isra’, ayat 41
- Al-Isra’, ayat 42-43
- Al-Isra’, ayat 44
- Al-Isra’, ayat 45-46
- Al-Isra’, ayat 47-48
- Al-Isra’, ayat 49-52