Ayat 16-20 meneruskan kisah para pemuda beriman yang bersembunyi ke dalam gua demi menjaga kebersihan akidah mereka dari pengaruh kemusyrikan yang mendominasi kehidupan masyarakat saat itu. Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada mereka dan memudahkan jalan kebaikan bagi mereka. Di antara rahmat Allah pada mereka adalah matahari terbit sebelah kanan dan tenggelam sebelah kiri mereka agar mereka selalu mendapat panas matahari sehingga kesehatan mereka terjaga kendati mereka tidur selama 350 tahun.
Kisah Ashabul Kahfi sangat mengagumkan. Siapa yang dapat menjadikannya pelajaran maka ia akan dapat hidayah dan begitu pula sebaliknya. Allah tidurkan dan menggerakkan mereka ke kanan dan ke kiri agar terjaga keseimbangan fisik mereka. Sedangkan anjing mereka menjaga mereka di depan pintu gua dalam posisi siap menerkam siapa yang menghampirinya.
Setelah tidur panjang, Allah bangunkan mereka supaya mereka saling bertanya berapa lama mereka berada di dalam gua itu. Mereka merasakan hanya sekitar satu atau setengah hari saja. Mereka yakin hanya Allah yang tahu. Lalu mereka mengutus salah seorang dari mereka untuk ke kota membawa uang perak agar ia membeli makanan yang halal. Tapi, dengan bersikap lemah lembut dan tidak boleh memberitahukan tempat mereka kepada siapapun. Sebab, bila mereka diketahui oleh masyarakat atau penguasa zalim di negeri itu, maka mereka pasti akan merajam para pemuda itu sampai mati, atau dipaksa murtad dari agama Allah dan menganut agama kemusyrikan yang merajalela di negeri mereka. Bila hal itu terjadi, maka mereka tidak akan beruntung selama-lamanya.
Sumber: Mushaf Tadabbur, Fathuddin Ja’far