Hari ke-164: Tadabbur Surah Al-Kahfi Ayat 46-61

Hari ke-164: Tadabbur Surah Al-Kahfi Ayat 46-61

Ayat 46-53 menjelaskan lima hal berikut:

  1. Harta dan anak itu hanya hiasan dunia. Hanya iman dan amal saleh yang akan dibawa kembali kepada Allah.
  2. Pada hari kiamat nanti, semua manusia akan dikumpulkan di padang mahsyar dan tak satu pun yang terlupakan. Di sana semua manusia dihadapkan kepada Tuhan Pencipta
  3. Allah Ta’ala dengan berbaris dan datang kepada-Nya seperti mereka lahir, yakni sendiri-sendiri.
  4. Pada hari itu, kitab catatan amal manusia dibagikan kepada mereka. Orang-orang kafir dan pendosa sangat ketakutan terhadap isinya dan berkata: Celakalah kita. Kitab ini mencatat semua amal kita, kecil maupun besar. Mereka melihat langsung semua perbuatan yang mereka lakukan di dunia dan Allah sedikit pun tidak menzalimi siapa pun. Akan tetapi mereralah yang menzalimi diri dengan menyekutukan Allah dan tidak mau taat pada Allah.
  5. Iblis itu dari kalangan jin. Ia durhaka kepada Allah saat diperintahkan sujud kepada Adam. Mengapa orang-orang musyrik dan zalim itu menjadikannya pemimpin selain Allah? Itu adalah pengganti yang sangat buruk. Padahal Iblis dan anak cucunya sama sekali tidak terlibat menciptakan langit, bumi dan dan bahkan diri mereka sendiri diciptakan Allah. Sebab itu, Allah tidak suka jika manusia menjadikan Iblis dan anak cucunya sebagai penolong mereka.
  6. Pada hari itu para tuhan kaum musyrikin tidak mampu menolong mereka sedikit pun. Ketika melihat neraka, mereka yakin masuk ke dalamnya dan mereka tidak mampu menghindar sedikitpun.

Ayat 54-49 menjelaskan lima berikut:

  1. Allah telah membuat semua perumpamaan baik dan buruk, hak dan bathil, syirik dan iman dan sebagainya dalam Al-Qur’an. Namun demikian, kebanyakan manusia selalu mendebat kebenaran Allah dan kebenaran kitab-Nya, Al-Qur’an.
  2. Jika manusia tidak beriman kepada Allah setelah Al-Qur’an diturunkan-Nya dan meninta ampun kepada-Nya atas dosa yang dilakukan, maka tunggulah azab Allah seperti yang terjadi pada umat-umat terdahulu.
  3. Semua Rasul diutus Allah sebagai pemberi kabar gembira bagi orang yang beriman dan bermal saleh dan kabar takut bagi orang yang kafir pada-Nya dan pada rasul-Nya. Orang-orang kafir membantah para rasul itu dengan cara bathil dengan tujuan melenyapkan wahyu yang mereka terima dari Allah. Mereka juga memperolok-olok ayat-ayat Allah tersebut.
  4. Orang yang paling zalim ialah orang yang menghindar apabila diingatkan kepada ayat-ayat Allah dan melupakan dosa yang dilakukannya. Sikap tersebut menyebabkan Allah menutup hatinya agar tidak bisa memahami ayat-ayat-Nya dan menyumbat telinganya agar tidak dapat mendengar ayat-ayat-Nya.
  5. Allah itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Kalau tidak, pastilah Dia menyiksa setiap dosa yang dilakukan hamba-Nya. Allah berikan tangguh agar mereka kembali kepada-Nya. Jika tidak, mereka akan dihancurkan sebagaimana Dia menghancurkan umat-umat terdahulu.

Ayat 60 dan 61 menjelaskan kisah perjalanan Nabi Musa yang jauh dengan pembantunya sehingga sampai ke pertemuan dua laut. Setelah sampai di sana, mereka lupa ikan yang dibawa.

Sumber: Mushaf Tadabbur, Fathuddin Ja’far

 

Tafsir Ibnu Katsir

Amaliyah
Logo