Ayat 65-72 menjelaskan betapa banyak rahmat Allah yang diberikan kepada manusia. Namun demikian, kebanyakan mereka tidak mau menyembah-Nya dengan konsep tauhid yang diturunkan-Nya kepada para rasul-Nya. Di antara kasih sayang-Nya, Dia tundukkan bagi manusia apa yang ada di bumi, kapal yang berlayar di laut dan Dia tahan benda-benda langit agar tidak jatuh ke atas bumi, kecuali jika diizinkan-Nya. Allahlah yang menghidupkan manusia, kemudian mematikan mereka, kemudian menghidupkan mereka kembali. Kenapa mereka kafir pada-Nya?
Allah syariatkan kepada setiap umat cara-cara beribadah melalui para rasul-Nya. Tidak pantas orang-orang kafir membantah Nabi Muhammad Saw. tentang syariat beliau. Sebab itu, Allah memerintahkan Rasul Saw. untuk menyeru mereka agar kembali kepada Allah sesuai jalan lurus yang telah Allah wahyukan.
Allah perintahkan Nabi Muhammad Saw. menjawab orang-orang yang masih bersikukuh menyalahkan ajarannya dan mengatakan kepada mereka: Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. Allah akan memutuskan diantara kalian tentang apa yang kalian perselisihkan itu. Bahkan Allah mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Semuanya termaktub dalam catatan-Nya. Semua itu mudah saja bagi-Nya.
Orang-orang kafir itu menyembah tuhan-tuhan yang tidak didasari ilmu. Menyembah tuhan selain Allah itu adalah kezaliman yang besar sehingga Allah tidak menolong pelakunya di akhirat nanti. Pada muka mereka terlihat ciri kekafiran saat dibacakan ayat-ayat Allah. Mereka juga hendak menyerang orang yang membacakan ayat-ayat Allah. Tempat mereka neraka. Itulah tempat yang amat buruk.
Ayat 73-78 menjelaskan:
- Tuhan-tuhan yang disembah selain Allah itu tidak bisa berbuat apa-apa. Saking tidak berdayanya, sekiranya lalat merampas sesuatu dari tuhan-tuhan tersebut, mereka tidak bisa mempertahankannya. Apalagi menciptakan lalat, tentu lebih mustahil lagi
- Kekufuran kepada Allah itu terjadi bila manusia tidak bisa menghormati Allah dengan pas dan pantas. Padahal Allah itu Mahakuat dan Mahaperkasa.
- Allah memilih dari malaikat menjadi utusan untuk mengurusi alam ini, termasuk manusia. Allah juga memilih dari manusia untuk menjadi rasul (utusan)-Nya untuk menyampaikan perintah dan larangan-Nya kepada sesama manusia agar mereka selamat di dunia dan akhirat. Sungguh Allah itu Maha Mendengar dan Maha Melihat kebutuhan hamba-Nya kepada jalan kesealamatan mereka di dunia dan di akhirat. Kepada-Nya jualah manusia akan dikembalikan.
- Allah mengimbau kaum mukmin untuk rukuk, sujud, beribadah kepada Allah dan berbuat kebaikan sebanyak mungkin. Itulah cara mereka meraih pertolongan Allah.
- Di antara kewajiban kaum Mukmin yang lain ialah, berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benar berjihad, yakni secara maksimal, dengan alasan dan tujuan yang dibolehkan Allah seperti yang dijelaskan pada ayat 39 dan 40 sebelumnya. Sungguh dipilih Allah menjadi pengikut Rasul Saw. adalah nikmat yang amat besar.
- Allah sama sekali tidak menjadikan dalam agama Islam itu kesempitan. Islam juga agama Ibrahim. Allah menamakan orang-orang yang menganut agama Islam itu dengan kaum “muslimin” sejak dulu dan juga di dalam Al-Qur’an, supaya Rasul Saw. menjadi saksi bagi kaum Muslimin dan kaum Muslimin menjadi saksi di tengah-tengah manusia lainnya. Sebab itu, kaum muslimin wajib menegakkan salat, mebayar zakat dan berpegang teguh pada agama Allah (Islam). Dialah Pelindung kaum Mukmin. Sungguh Dia sebaik-baik Pelindung dan Penolong.