Ayat 12-20 meneruskan ayat sebelumnya terkait orang-orang yang ingkar pada Al-Qur’an dan hari kiamat.
- Ketika neraka melihat orang-orang yang kafir kepada Nabi Muhammad Saw. Al-Qur’an dan hari kiamat dari kejauhan, neraka itu mengeluarkan suara kemarahan dan gemuruh. Ketika dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka, orang-orang kafir itu berteriak-teriak meminta kemusnahan. Tidak ada gunanya meminta kemusnahan, mereka kekal di dalam neraka.
- Allah memberikan perbandingan neraka yang menjadi tempat kaum kafir itu dengan surga yang menjadi tempat dan balasan bagi orang-orang bertakwa. Mereka di dalamnya mendapatkan apa saja yang mereka inginkan. Itulah janji baik yang Allah tepati.
- Di akhirat nanti kaum musyrik akan dikumpulkan dengan tuhan-tuhan mereka. Lalu tuhan-tuhan tersebut ditanya apakah benar mereka yang menyesatkan manusia? Tuhan-tuhan itu tidak mengakuinya dan mengatakan merekalah yang kufur nikmat sehingga melupakan Al-Qur’an. Merekalah kaum yang binasa. Mereka mencoba berbohong, namun tidak ada gunanya.
- Semua rasul itu manusia; mereka makan dan berjalan di pasar. Sabar adalah kunci kesuksesan mereka.
Ayat 21-32 menjelaskan:
- Orang-orang yang sombong dan tidak mau beriman dengan alasan karena Allah tidak turunkan kepada mereka malaikat atau bisa melihat Allah dengan mata kepala mereka, pada hari kiamat akan menyesal. Amal kebaikan yang mereka lakukan di dunia, tidak ada nilainya di akhirat.
- Para penghuni surga akan mendapat tempat tinggal dan tempat istirahat yang sangat baik.
- Pada hari kiamat, Allah akan membuktikan kepemilikan tunggal-Nya atas kerajaan alam ini. Pada hari itu, orang-orang kafir akan mengalami kesulitan.
- Kaum musyrik akan sangat menyesal mengapa mereka tidak mengambil jalan Rasul saw. sebagai konsep hidup dan mengambil jalan manusia dan setan yang telah menyesatkan serta menghinakan mereka.
- Rasulullah saw. mengadu kepada Allah bahwa kaumnya meninggalkan Al-Qur’an.
- Allah jadikan setiap nabi musuh-musuh dari kaum pendosa dan Allah sajalah Pemberi hidayah dan Penolong nya.
- Kaum kafir memprotes kenapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan sekaligus. Allah, menurunkannya bertahap itu untuk meneguhkan hati Rasul saw. dan kaum mukmin serta harus dibaca dengan tartil.
Tafsir Ibnu Katsir
- Al-Furqan, ayat 7-14
- Al-Furqan, ayat 15-16
- Al-Furqan, ayat 17-19
- Al-Furqan, ayat 20
- Al-Furqan, ayat 21-24
- Al-Furqan, ayat 25-29
- Al-Furqan, ayat 30-31
- Al-Furqan, ayat 32-34