Ayat 28-40 meneruskan kisah seorang lelaki yang dibunuh kaumnya di Antakya yang menyampaikan dakwah Tauhid. Setelah ia meninggal, Allah hancurkan mereka dengan satu kali teriakan (malaikat Jibril) dan tidak perlu mengirimkan pasukan malaikat dari langit. Alangkah besarnya penyesalan manusia yang menolak Rasul Allah. Sebelumhya, sudah banyak umat yang Allah hancur akibat kesalahan yang sama.
Setiap umat pasti akan kembali menghadap Allah. Untuk membuktikan kebenaran teori kebangikatan atau kembali kepada Allah bisa dilihat bagaimana Allah menghidupkan tanah yang sudah mati, lalu Allah keluarkan darinya biji-bijian dan dari biji-bijian itulah sumber makanan pokok manusia, seperti padi, gandum dan sebagainya. Allah jadikan di atas bumi kebun kurma dan anggur serta Allah pancarkan dari bumi mata air, supaya manusia dapat memakan buahnya dan hasil proses tangan mereka. Sayang sekali, manusia tidak bersyukur. Mahasuci Allah yang telah menciptakan semua jenis tanaman yang tumbuh di atas bumi dengan berpasang-pasangan, begitu pula manusia dan makhluk lain yang belum diketahui manusia.
Allah mencabut siang sehingga menjadi malam yang gelap, matahari berjalan di tempat peredarannya, membatasi tempat peredaran bulan hingga kembali seperti tandan kurma yang tua. Matahari tidak bisa mengejar bulan dan begitu juga malam tidak bisa mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarannya.