Ayat 41-54 menjelaskan tiga hal :
- Meneruskan tanda-tanda kekusaan Allah, seperti mengajarkan manusia membangun sarana transportasi laut (kapal), darat dan udara. Kalau Allah berkehendak menenggelamkannya, tidak ada yang bisa menolong dan menyelamatkan mereka, kecuali atas rahmat-Nya agar mereka menikmati hidup sementara.
- Sebesar dan sebanyak apapun tanda kebesaran Allah, orang-orang kafir tetap saja tidak mau memahaminya sehingga tidak bisa menerima ajakan bertakwa kepada Allah dan berinfak di jalan Allah. Padahal takwa itulah cara menyelamatkan diri dari azab Allah di dunia dan di akhirat.
- Orang-orang kafir menantang Rasul saw. kapan kiamat itu terjadi. Semua manusia akan melewatinya. Dengan sekali tiup sangkakala, semua manusia mati dan tidak sempat lagi berbuat apapun. Kemudian ditiup sekali lagi, maka semua manusia dalam kubur keluar menuju Allah. Saat itu, orang-orang kafir kaget dan menyadari mereka sedang dalam bahaya sambil bertanya : Siapa yang membangkitkan kami dari tempat berbaring ini? Lalu dikatakan pada mereka : inilah apa yang dijanjikan yang Maha Penyayang itu. Dengan satu kali tiup itu, semuanya berhimpun di hadapan Allah. Pada hari itu, tidak akan ada orang yang dizalimi dan balasan diberikan sesuai apa yang diyakini, diucapkan dan dilakukan manusia.
Ayat 55-70 menjelaskan empat hal:
- Orang-orang mukmin yang bertakwa berada dalam surga, sibuk bersenang-senang. Mereka dan isteri-isteri mereka di tempat-tempat teduh sambil duduk-duduk di atas dipan-dipan. Bagi mereka buah-buahan dan apa saja yang mereka inginkan. Mereka mendapat salam dari Tuhan Pencipta yang Maha Penyayang.
- Adapun orang-orang pendosa, sangat berbeda nasib mereka. Mereka melanggar perintah Allah agar tidak menyembah (mengikuti) setan yang menjadi musuh nyata. Sebaliknya, mereka tidak mau menyembah (mentaati) dan mentauhidkan Allah. Padahal, itulah jalan yang lurus. Betapa banyak manusia yang disesatkan setan. Mengapa mereka tidak mau menggunakan akal sehat? Di akhirat nanti, mereka akan dimasukkan ke dalam nerak Jahannam yang dijanjikan bagi para pembangkang Allah dan Rasul-Nya. Mereka dimasukkan ke dalamnya akibat kekufuran kepada Allah.
- Di padang Mahsyar, Allah tutup mulut orang-orang kafir dan munafik karena mereka ingin berdusta. Tangan mereka yang berbicara serta kaki mereka yang bersaksi atas kekafiran yang mereka lakukan. Allah bisa saja mengazab mereka di dunia dengan membutakan mata mereka, atau merubah bentuk mereka menjadi batu atau hewan sehingga tidak bisa lagi berjalan atau kembali seperti sebelumnya. Siapa yang Allah panjangkan umurnya, maka Allah kembalikan kondisinya seperti awal (lemah). Kenapa manusia tidak memikirkannya?
- Allah tidak mengajarkan syair kepada Nabi, karena tidak pantas baginya. Tapi, Al-Qur’an sebagai peringatan bagi orang yang hatinya hidup. Bagi kaum kafir pasti menyebabkan celaka.