Ayat 27 -30 menegaskan bahwa Allah tidak menciptakan langit, bumi dan apa saja yang ada di antara keduanya dengan sia-sia. Hal tersebut hanya dugaan kaum kafir saja. Mereka celaka karena akan masuk neraka. Allah tidak memperlakukan sama antara orang beriman dan beramal saleh dan yang merusak di muka bumi, atau antara orang yang bertakwa dan pendosa. Untuk itulah, Allah turunkan Al-Qur’an yang penuh berkah agar ditadabburkan isinya dan pelajaran bagi orang-orang berakal.
Ayat 30-40 menjelaskan, Allah menjadikan Sulaiman pewaris Daud. Allah berikan padanya kerajaan yang sangat kuat dan lengkap seperti yang dijelaskan dalam surat An-Naml ayat 15-44. Sebagai manusia, Sulaiman pernah dilalaikan oleh kuda-kudanya yang indah dan kuat sehingga ia salat asar mendekati maghrib. Lalu ia bertaubat pada Allah. Allahpun ganti dengan angin yang lebih baik dan lebih cepat. Di akhirat nanti, ia mendapat kedudukan yang dekat di sisi Allah.
Ayat 41 dan 42 menjelaskan Nabi Ayyub sakit keras akibat gangguan setan. Lalu Allah menyuruhnya menghentakkan kakinya ke bumi sehigga keluar mata air dingin untuk ia mandi dan minum. Maka penyakitnya pun sembuh.
Ayat 43-61 meneruskan kisah Nabi Ayyub, Ibrahim, Ishak dan Ya’qub yang memiliki kekuatan dan pandangan yang luas serta mengingat akhirat. Ismail, Ilayas’ dan Zulkifli sebagai hamba pilihan.Para Nabi dan orang-orang yang bertakwa mendapatkan kehormatan di akhirat berupa surga Adn yang penuh dengan berbagai fasilitas yang menakjubkan.
Sebaliknya, kaum yang durhaka dan pelopor pelanggaran atas sistem Allah dimasukkan ke neraka. Itulah tempat tinggal yang paling buruk dan amat menyakitkan. Sedikitpun mereka tidak mendapat sambutan yang baik. Bahkan dilemparkan ke dalam neraka. Para pengikut mereka meminta agar Allah timpakan kepada para pemimpin yang meyesatkan ereka azab berlipat ganda karena telah menyebabkan mereka masuk neraka.