Ayat 62-64 meneruskan kisah kaum kafir di neraka. Mereka juga berharap melihat kaum mukmin yang mereka anggap sebagai penjahat dan mereka perolok-olokan saat di dunia. Allah tegaskan permusuhan antara kaum kafir di neraka kelak kebenaran yang pasti terjadi.
Ayat 65-83 mejelaskan bahwa Muhammad saw. adalah pemberi peringatan tentang “tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah yang Esa lagi Penguasa, Pencipta langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, Mahaperkasa lagi Pemberi ampuan”. Rasul saw. itu peristiwa besar. Mengapa kaum kafir menolaknya? Tanpa Al-Qur’an, Rasul saw. tidak akan mengetahui kasus perdebatan para malaikat ketika Allah hendak menjadikan Adam dari tanah, kemudian meniupkan ruh-Nya ke dalam diri Adam sampai para malaikat sujud kepadanya kecuali Iblis.
Iblis menolak perintah Allah untuk sujud kepada Adam karena merasa dirinya lebih baik dari Adam. Maka Allah mengusirnya dari surga dan melaknatnya sampai kiamat. Lalu Iblis bersumpah untuk menyesatkan semua anak keturunan Adam, kecuali hamba-hamba Allah yang diberi keikhlasan.
Ayat 84-88 dari surat Shad ini menjelaskan, Allah bersumpah akan memenuhkan neraka Jahannam itu dengan Iblis dan semua pengikutnya. Allah juga memerintahkan Rasul saw. untuk menjelaskan pada kaumnya bahwa ia tidak meminta upah dalam berdakwah dan tidak mengada-ada. Al-Quran itu peringatan bagi seluruh manusia. Manusia pasti akan mengetahui apa yang diberitakan Al-Qur’an itu.