Ayat 67-77 menjelaskan tiga hal berikut:
- Menjelaskan alasan larangan menyembah tuhan-tuhan atau berhala pada ayat sebelumnya, yaitu karena Pencipta Tunggal manusia itu adalah Allah yang menciptakan mereka dari tanah, kemudian berkembang menjadi sperma, kemudian setelah terjadi pembuahan menjadi ‘alaqoh yang menempel di dinding rahim, kemudian setelah sempurna Dia keluarkan sebagai bayi, kemudia diberi umur sampai dewasa dan kemudian sampai tua. Di antara manusia ada yang diwafatkan sebelum tua berdasarkan batas waktu yang ditentukan-Nya, agar manusia itu mengerti. Hanya Allah yang menghidupkan dan mematikan. Apa bial Dia menghendaki sesuatu, maka Dia hanya mengatakan: Jadilah, maka jadilah sesuatu itu.
- Allah menyuruh Nabi Muhammad saw. memperhatikan bagaimana Dia memalingkan akal orang-orang yang membantah ayat-ayat Nya dari kebenaran. Mereka menuduh Al-Qur’an dan Kitab-Kitab sebelumnya kebohong belaka. Mereka akan menyadari ketika leher-leher mereka dibelenggu dan dirantai sambil diseret di dalam api yang panas dan kemudian dimasukkan ke dalam neraka. Dikatakan pada mereka : Carilah tuhan-tuhan yang kalian sekutukan dengan Allah? Mereka berkata: Semua tuhan kami sudah lenyap dan kami tidak menyembah sesuatupun. Dekianlah Allah membiarkan orang-orang kafir itu disebabkan mereka waktu di dunia bangga dengan sistem kafir dan kemaksiatan. Mereka dipaksa masuk neraka Jahannam. Alangkah buruknya tempat orang-orang yang sombong.
- Allah memerintahkan Rasul saw. agar bersabar dalam berdakwah. Janji Allah pasti benar. Apakah Allah perlihatkan pada Rasul saw. sebagian janji buruk atas kaum kafir itu atau Allah wafatkan Beliau sebelumnya, yang pasti mereka akan dikembalikan pada-Nya.
Ayat 78-85 menjelaskan beberapa hal:
- Allah telah mengutus para Rasul-Nya sebelum Muhammad saw. Di antara mereka ada yang diceritakan dan ada pula yang tidak diceritakan padanya. Tidak seorang rasul pun yang bisa mendatangkan mukjizat kecuali atas izin Allah. Pada waktunya, Allah akan tetapkan keputusan-Nya untuk memenangkan agama-Nya. Pada saat itu, mereka yang berpegang kepada kebatilan itu pasti merugi.
- Di antara kekuasaan Allah, Dia menciptakan untuk manusia berbagai hewan ternak seperti onta, sapi dan kambing. Ada yang digunakan untuk alat transportasi dan ada pula untuk makanan. Manfaatnya sangat banyak (Lihat surah An-Nahl ayat 5-8). Semua itu adalah tanda kebesaran Allah. Kebesaran Allah mana lagi yang hendak diingkari manusia?
- Allah menyuruh umat Nabi Muhammad saw. untuk mempelajari umat-umat terdahulu. Mereka lebih kuat dan lebih maju. Namun, kekuatan dan kemajuan tersebut tidak dapat sedikitpun melindungi mereka. Mereka lebih bangga dengan ilmu yang mereka miliki dari pada wahyu yang dibawa oleh para rasul Allah. Allah mengepung mereka dengan azab-Nya disebabkan mereka mengolok-olokan ayat-ayat-Nya.
- Ada pula di antara umat terdahulu yang beriman pada Allah dan mengakui keesaan-Nya saat mereka menghadapi azab Allah dan sedang sekarat. Namun, Allah tidak menerima taubat manusia dalam kondisi sedang sekarat seperti Fir’aun. Kerugianlah bagi kaum kafir.
Tafsir Ibnu Katsir
- Al-Mukmin, ayat 66-68
- Al-Mukmin, ayat 69-76
- Al-Mukmin, ayat 77-78
- Al-Mukmin, ayat 79-81
- Al-Mukmin, ayat 82-85