Ayat 15-20 menjelaskan tiga hal berikut :
- Muslim yang baik ialah:
- berbakti kepada kedua orang tua disebabkan besarnya pengorbanan mereka, khususnya ibu yang mengandung dan melahirkan dengan susah payah
- mensyukuri nikmat Allah
- beramal saleh
- membuat planing agar anak cucu menjadi saleh pula
- bertaubat kepada Allah dan selalu menjaga komitmen terhadap ajaran Islam
- Kewajiban mendidik anak agar tidak durhaka kepada kedua orang tuanya dan meyakini kebenaran Al-Qur’an dan kehidupan akhirat. Menanamkan iman pada akhirat dengan segala kenikmatan dan kesengsaraannya salah satu kunci mencetak anak saleh. Sesungguhnya orang yang durhaka kepada kedua orang tua dan tidak percaya pada akhirat adalah orang yang paling merugi.
- Setiap mukmin di akhirat kelak akan meraih derajat di sisi Allah sesuai amal saleh yang mereka kerjakan semasa hidup di dunia. Allah akan sempurnakan balasan amal saleh mereka dan sedikitpun tidak akan dizalimi.
- Orang-orang kafir di akhirat akan dimasukkan ke dalam neraka. Diantara sebabnya, mereka telah menghabiskan rezeki atau harta yang Allah berikan di dunia, bersenang-senang dengan harta tersebut, sombong pada Allah dan melanggar sistem Allah. Mereka akan diazab dengan azab yang menghinakan.
Ayat 21-28 menjelaskan kisah nabi Hud. Beliau diutus Allah pada kaum ‘Ad yang tinggal di gunung-gunung dan gua-gua di Yaman. Sebelumnya, sudah ada beberapa rasul yang Allah utus untuk mengingtatkan mereka agar tidak menyembah selain Allah. Sebab, kemusyrikan itu mengundang bencana. Mereka menolak dakwah tauhid nabi Hud dan bersikukuh tidak mau meninggalkan tuhan-tuhan yang mereka sembah selama ini secara turun temurun. Bahkan mereka menantang agar diturunkan bencana yang dijanjikan itu. Ini adalah sikap jahiliyah.
Lalu, Allah turunkan kepada mereka azab berupa angin topan yang menghancurkan negeri mereka dan segala isinya. Maka merekapun musnah dan negeri mereka hancur. Padahal sebelumnya, Allah telah kokohkan kedudukan mereka di atas bumi dengan memberi mereka kecerdasan ilmu arsitektur. Namun, mereka tidak mampu menggunakan pendengaran, penglihatan dan hati yang Allah anugerahkan kepada mereka untuk mentahuidkan-Nya, disebabkan pembangkangan mereka terhadap wahyu Allah dan memperolok-olokan ancaman Allah yang dijanjikan Hud.
Kaum kafir Quraisy tidak mau belajar dari kaum-kaum di sekitar mereka yang Allah hancurkan seperti ‘Ad, Tsamud dan sebagainya. Sekiranya tuhan-tuhan yang mereka sembah itu dapat menolong mereka, niscaya mereka tidak akan musnah karena azab Allah. Meyakini adanya tuhan selain Allah adalah kebohongan belaka.